"Ya, memang suara-suara mempercepat munas semakin terdengar, dan itu sudah sejak lama disuarakan," kata Yoris saat dihubungi, Jumat (11/7/2014).
Yoris menjelaskan, sesuai AD/ART partainya, munas memang seharusnya digelar pada 2014. Namun, dalam Munas Golkar 2009 diputuskan penyelenggaraannya digelar pada 2015 karena memperhitungkan kesibukan menghadapi Pemilu Presiden 2014.
Namun, kata Yoris, faktanya Golkar tak mampu ikut andil terlalu banyak pada pilpres tahun ini sehingga tak ditemukan alasan yang mengharuskan munas digelar pada tahun 2015.
Sesuai aturan internal, Munas Golkar harus digelar pada 5-9 Oktober, dan kini muncul desakan agar penyelenggaraannya dipercepat dari waktu yang ditentukan.
"Kita putuskan munas pada 2015 karena mempertimbangkan suasana Pilpres 2014. Tapi, nyatanya tak ada hal-hal yang genting dan mengharuskan kita menggelar munas sampai tahun depan," ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang menyatakan hal yang sama. Desakan dari kader internal untuk mempercepat digelarnya munas kini semakin kuat.
"Ya memang banyak faksi yang meminta munas dipercepat jadi tahun ini," ucap Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.