"Tolong percayalah (bahwa) saya demokrat. Saya bukan otoriter. Saya percaya demokrasi. Saya tentara profesional yang sudah bersumpah dan berjanji akan membela konstitusi," kata Prabowo dalam acara Indonesian Council on World Affairs di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (30/6/2014) malam.
Prabowo menjawab pertanyaan seorang dosen dari universitas di Australia. Dia bertanya kepada Prabowo apakah Indonesia benar-benar membutuhkan demokrasi atau membutuhkan pemerintahan yang kuat seperti Malaysia dan Singapura.
"Saya tahu, arah pertanyaan Anda, ha-ha-ha... Saya selama ini digambarkan seseorang yang tidak pro-demokrasi, saya digambarkan sebagai sosok yang otoriter. Saya digambarkan ingin kembali ke Orde Baru," tutur Prabowo dengan lugas, menjawab pertanyaan itu.
Prabowo pun lalu menjelaskan bahwa dia ingin menjadi presiden dengan cara yang demokratis, yakni dengan dipilih secara langsung oleh mayoritas rakyat Indonesia. Prabowo mengatakan tidak ingin merebut kursi RI-1 dengan cara yang otoriter.
"Itulah kenapa saya masuk politik. Saya sudah lebih dari sepuluh tahun berpolitik. Ini adalah pemilu ketiga saya. Jadi, saya melakukan ini dengan proses yang panjang dan sulit. Saya tidak menggunakan tank dan mengambil alih gedung parlemen," imbuh Prabowo diselingi tawa yang berbalas tawa dari hadirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.