Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Rhoma, Prabowo Minta Ketum Gerindra Menyanyi

Kompas.com - 26/06/2014, 16:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis


BOYOLALI, KOMPAS.com — Calon presiden Prabowo Subianto meminta Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi untuk menutup pidatonya dengan bernyanyi di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014).

"Masih mau lanjut tidak?" kata Prabowo mencoba menutup orasinya.

Namun, ribuan massa yang berkumpul masih menginginkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu untuk kembali berorasi. Akhirnya, Prabowo pun mengakalinya dengan sebuah tawaran lagu.

"Bagamana kalau dengar lagu saja? Saya bawa penyanyi top dari Jakarta ini," kata Prabowo.

Rayuan itu pun berhasil. Para pendukungnya yang semula masih ingin melihat orasi politik Prabowo yang berapi-api setuju untuk mendengarkan lagu dari Suhardi.

"Saudara-saudara, ini penyanyi terkenal Ibu Kota. Jabatan utamanya Ketua Umum Partai Gerindra. Jabatan sambilan penyanyi. Hari ini akan menghibur kalian," kata Prabowo.

Suhardi pun menyanyikan lagu "Sewu Kuto". Prabowo ikut berjoget bersama Suhardi dan para tim pemenangan lainnya. Di sela-sela nyanyian, dia kembali melakukan aksi terjun ke punggung para ajudannya. Mereka membawa Prabowo untuk bersalaman di tengah kerumunan warga.

Biasanya, seperti saat kampanye di Lampung lalu, Prabowo mengandalkan sang raja dangdut Rhoma Irama untuk melakukan aksi berjoget dan terjun ke punggung ajudan ini. Kali ini, tak adanya Rhoma membuat dia harus mengandalkan sang Ketua Umum Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com