Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Kalla Tak Berbarengan Jalani Verifikasi Kekayaan di KPK

Kompas.com - 26/06/2014, 07:03 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan menjalani verifikasi laporan harta kekayaan mereka di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (26/4/2014). Namun, mereka tak akan berbarengan menjalani pemeriksaan tersebut.

"Jokowi jam 09.30 WIB. JK tadi konfirmasi sekitar jam 14.00 WIB karena dia ada acara," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Rabu (25/4/2014). Jokowi dan Kalla akan diminta klarifikasi soal laporan harta kekayaan yang mereka serahkan ke KPK pada akhir Mei 2014, terkait pencalonan mereka di Pemilu Presiden 2014 ini.

Sesuai Pasal 5 huruf f dan Pasal 14 Ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, calon presiden dan wakil presiden wajib melaporkan hartanya ke KPK. Selanjutnya, KPK akan menguji kebenaran laporan harta tersebut.

Lembaga antikorupsi itu juga menghimpun masukan dari masyarakat mengenai harta kekayaan capres dan cawapres. Hasil uji kebenaran laporan harta kekayan capres dan cawapres ini kemudian akan diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum, dan diumumkan ke publik pada 1 Juli 2014. Tindak lanjut bila ada temuan yang tak sesuai merupakan kewenangan KPU.

Pada Pemilu Presiden 2014, untuk pertama kalinya pasangan calon presiden dan wakil presiden menjalani verifikasi laporan harta kekayaan ini dengan mendatangi Gedung KPK. Lima tahun lalu, petugas KPK yang mendatangi para capres dancawapres di kediaman masing-masing untuk menjalani verifikasi ini.

Sebelumnya, Rabu (25/6/2014), pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sudah pula menjalani verifikasi laporan kekayaan mereka. Verifikasi tersebut berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Seusai diverifikasi, Prabowo mengakui ada laporan hartanya yang dikoreksi KPK. Adapun Hatta mengaku ditanya KPK tentang cara perolehan harta tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com