Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Curigai Eselon III dan IV Kemenag yang Bermain Kuota Haji

Kompas.com - 26/05/2014, 16:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Joko Purwanto mencurigai eselon III dan IV Kementerian Agama bermain soal kuota haji yang diterima sejumlah pengurus PPP dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). PPP, lanjutnya, kini tengah menelusuri dugaan itu untuk membuktikan Menteri Agama yang juga Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tak bersalah.

"Kami menduga ada orang eselon III dan IV yang menampung tiket-tiket perjalanan dan biaya haji kami (pengurus PPP dan anggota DPR), padahal kami bayar normal," ujar Joko saat dihubungi Senin (26/5/2014).

Joko menduga biaya haji yang dibayarkan itu diambil oleh eselon III dan IV. Setelah itu, rombongan haji para anggota DPR dan politisi PPP dimasukkan dalam rombongan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH).

"Jadi kita dibayar negara. Padahal, enggak. Kami curigai modusnya seperti itu," imbuh Joko.

Ketua Umum Angkatan Muda Ka'bah itu mengaku memiliki bukti transfer pembayaran ONH Plus ke agen perjalanan Al-Amin Universal. Dengan bukti itu, Joko yakin bisa membuktikan dirinya tak menerima gratifikasi berupa perjalanan haji gratis dari Kementerian Agama.

"Sekarang saya mau cari dulu orangnya (koordinator pembiayaan haji di Kemenag). Orangnya sudah enggak bisa dihubungi, ke lubang semut pun akan saya cari," tutur Joko.

Di dalam kasus penyelenggaraan haji 2012-2013, Suryadharma ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (22/5/2014). Suryadharma juga sudah dicegah berpergian ke luar negeri. Suryadharma lalu menyampaikan pengunduran diri sebagai menteri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Suryadharma, menurut KPK, ditengarai menyalahgunakan wewenangnya sebagai menteri dalam proses pengadaan pemondokan haji, katering, perjalanan ibadah haji, dan transportasi. Selain itu, KPK juga menemukan banyak anggota DPR yang diduga ikut dalam rombongan yang memanfaatkan sisa kuota calon jemaah haji 2012/2013.

Di samping anggota DPR, KPK juga menemukan indikasi adanya keluarga menteri dan pejabat Kemenag yang ikut dalam rombongan itu. Jumlah kuota haji yang disalahgunakan diperkirakan mencapai 100 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com