Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Koalisi Gerindra-Golkar Sulit Terjadi

Kompas.com - 30/04/2014, 12:59 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Victor Silaen, menilai, koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Golkar dalam pemilu presiden mendatang sulit terjadi. Pasalnya, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie masih pada posisi masing-masing sebagai bakal calon presiden.

"Menurut saya, koalisi itu tidak akan mulus sebab yang akan menjadi isu utama untuk dibahas adalah siapa yang akan menjadi capres. Maukah Ical mengalah, atau Prabowo yang mengalah, keduanya sama-sama ngotot," kata Victor dihubungi dari Jakarta, Rabu (30/4/2014), seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, jika koalisi kedua parpol ingin berhasil, Ical atau Prabowo harus berjiwa besar untuk mengalah dari posisi capres. "Siapa orangnya, saya tidak tahu, tapi kalau itu bisa, maka tinggal menyepakati Golkar dan Gerindra dapat berapa posisi menteri di kabinet. Itu saja," kata dia.

Sebelumnya, Prabowo bertandang ke kediaman Ical untuk membicarakan kemungkinan koalisi. "Kita sangat serius memikirkan suatu penggabungan kekuatan demi kepentingan bangsa dan negara. Insya Allah niat kita baik, dan kita bisa menghasilkan kebaikan demi bangsa dan negara," ujar Prabowo saat itu.

Ical mengatakan, pertemuan itu memang membicarakan peluang koalisi, yang masih sangat mungkin terjadi. Peluang koalisi antara kedua partai diterjemahkan Ical melalui kesamaan visi dan misi partai.

Ical berharap koalisi bisa terbentuk sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden ke KPU berakhir. Saat ditanya siapa yang akan menjadi capres jika koalisi Golkar-Gerindra terwujud, Ical berseloroh, dua-duanya tetap menjadi capres.

"Saya tidak akan mundur sebagai capres, Pak Prabowo juga tidak akan mundur sebagai capres. Siapa tahu bisa dua presiden kan," seloroh Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com