Setelah melakukan aksinya, polisi pelaku penembakan itu kemudian mencoba bunuh diri di luar rumah sakit CURE International. Upaya bunuh diri itu gagal dan pelaku penembakan kini ditahan setelah terlebih dahulu mendapat perawatan.
"Dia melepaskan tembakan saat para warga asing memasuki rumah sakit. Tiga orang tewas," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Seddiq Sediqqi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Soraya Dalil mengatakan, salah seorang korban tewas adalah seorang dokter AS yang sudah bekerja di RS Cure selama tujuh tahun. Dua korban tewas lainnya adalah seorang pria dan putranya yang kebetulan berada di rumah sakit itu.
CURE mengatakan doktor yang tewas itu adalah Jerry Umanos, seorang dokter spesialis anak.
CURE menjelaskan, penyerang adalah seorang anggota polisi Afganistan yang sebenarnya ditugaskan untuk melindungi rumah sakit itu. CURE kini bekerja sama dengan pemerintah Afganistan untuk menyelidiki latar belakang kasus ini.
"Penyerang menembak diri sendiri setelah melakukan aksinya. Dia lalu kemudian kami bawa ke ruang bedah untuk ditangani sebelum dipindahkan ke tahanan pemerintah Afganistan," kata Presiden CURE, Dale Brantner.
Kedutaan besar AS di Kabul mengecam keras insiden itu dan mengatakan serangan seperti itu akan membuat warga Afganistan kehilangan para pakar kesehatan terbaik.
"Serangan terhadap warga sipil di sebuah rumah sakit adalah sebuah tindakan menjijikkan dan pengecut. Kami sampaikan duka cita untuk keluarga korban luka dan tewas.
Sepanjang tahun ini, Kabul diguncang sejumlah serangan yang mengincar warga sipil asing. Serangan-serangan itu antara lain terjadi di sebuah rumah makan Lebanon, yang menewaskan 21 orang.
Selain itu serangan juga terjadi di sebuah hotel mewah di Kabul serta serangan terhadap jurnalis asal Swedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.