Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jika Di-"Back Up" Rakyat dan Media, Saya Tidak Takut

Kompas.com - 15/04/2014, 23:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo menyadari bahwa konsep koalisi tanpa bagi-bagi kursi yang ditawarkan PDI-P tak banyak mendapatkan dukungan dari partai politik. Akan tetapi, menurut Jokowi, jika mendapatkan dukungan rakyat dan media, ia tak takut berseberangan dengan partai politik lain.

"Kalau Nasdem satu saja cukup, ya sudah. Kita itu harus punya keberanian untuk melakukan itu. Kalau ndak kita begini terus. Bagi-bagi kursi," ujar Jokowi, dalam pertemuan dengan Forum Pemred, di Restoran Horapa, Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/4/2014) malam.

"Kalau di-back up rakyat dan media, saya tidak takut," lanjutnya.

Menurut Jokowi, percuma mengembangkan "koalisi gemuk" jika pada akhirnya membebani negara. Kesepakatan koalisi PDI-P dan Nasdem, kata Jokowi, sama sekali tidak menyinggung soal kursi menteri atau calon wakil presiden yang akan mendampinginya.

"Saya ngomong apa adanya. Ketemu Pak Surya Paloh kemarin ndak ada satu pun soal cawapres atau menteri. Saya cerita saja apa yang mau saya lakukan, salaman, sudah, selesai," ujarnya.

Persoalan di Indonesia, lanjut Jokowi, sungguh rumit. Oleh sebab itu, kata dia, jika penguasa masih dibelenggu politik transaksional, itu akan menghambat kesejahteraan rakyat.

Ia mengungkapkan, becermin dari koalisi PDI-P dan Gerindra saat mengusungnya bersama Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, hanya dengan 11 persen dan 6 persen suara di Jakarta, pemerintahan di DKI tetap berjalan baik. Meski, diakuinya, minoritas kursi di DPRD DKI membuat APBD 2013 dan 2014 terlambat disahkan oleh DPRD sehingga beberapa program terlambat dijalankan.

"APBD jadi mundur ya itu konsekuensi saja. Tapi, nyatanya kan program-program tetap berjalan. Itu saja," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com