Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas KPK Belum Temukan Tindak Pidana Korupsi Terkait Pemilu

Kompas.com - 10/04/2014, 19:01 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gugus tugas yang dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi bersama empat lembaga lainnya belum menemukan indikasi tindak pidana korupsi terkait penyelenggaraan pemilihan legislatif 2014. Empat lembaga lain yang tergabung dalam gugus tugas yang mengawal pemilu ini adalah Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta Komisi Informasi Pusat (KIP).

"Sampai hari ini, gugus tugas belum ada laporan indikasi yang mengarah pada terjadinya tindak pidana korupsi," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Meski demikian, Johan mengatakan, gugus tugas ini terus bekerja hingga pemilihan presiden yang dijadwalkan Juli 2014 selesai dilaksanakan. Menurut Johan, dalam gugus tugas ini KPK berperan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan tindak pidana oleh pejabat atau penyelenggara negara. Misalnya, jika ditemukan adanya indikasi penerimaan gratifikasi oleh calon legislatif petahana. Contoh lainnya, penggunaan uang negara oleh caleg petahana untuk membiayai kampanye pileg.

"Tentu ini melalui kerja sama dengan PPATK, Bawaslu, dan KPU," sambungnya.

Johan juga mengatakan, tim KPK tetap melakukan pengawasan mengenai kemungkinan terjadinya indikasi tindak pidana korupsi terkait pemilu. Tim terdiri dari Direktorat Gratifikasi KPK, Direktorat Laporan Harta Kekayaan dan Penyelenggara Negara, Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, serta Direktorat Litbang.

Terkait pemilu, KPK telah menyampaikan surat terbuka kepada masyarakat agar memilih calon yang jujur. Lembaga antikorupsi itu juga meminta masyarakat proaktif melaporkan kepada KPK jika mengetahui indikasi tindak pidana korupsi terkait pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com