Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Harus Diurus Orang yang Memahami dan Membela TKI

Kompas.com - 27/03/2014, 07:33 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan, persoalan tenaga kerja Indonesia seharusnya ditangani oleh orang-orang yang memahami dan membela para TKI. Menurutnya, jika yang menangani TKI adalah orang-orang yang memahami dan membela TKI, persoalan para pahlawan devisa ini bisa diatasi.

"Merekrut orang yang memahami untuk membela TKI atas nama negara," ujar Anies, saat diskusi publik Uji Publik Capres 2014: Mencari Pemimpin Muda Berkualitas di Ballroom Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Rabu, (26/3/2014).

Salah satu kandidat capres Konvensi Partai Demokrat itu menambahkan, selama ini orang-orang yang membela para TKI berada di luar negara. Kini, negara harus merekrut mereka untuk mengurus permasalahan TKI.

Menurut Anies, orang-orang seperti itulah yang mengerti apa sebenarnya yang menjadi permasalahan para TKI tersebut.

Selain soal perekrutan orang yang memahami masalah TKI, Anies juga meminta agar para TKI yang berangkat ke luar negeri harus memiliki persiapan yang matang. Itu adalah kunci untuk meningkatkan kualitas tenaga-tenaga kerja Indonesia yang bekerja ke luar negeri.

Namun, menurut Anies, tak seharusnya penduduk Indonesia bekerja di luar negeri. Sebab, tugas negara adalah untuk memastikan anak bangsa bekerja untuk bangsanya sendiri.

Anies memaparkan hal tersebut saat menanggapi pertanyaan dari Duta Anti-Perbudakan Migrant Care, Melanie Subono. Melanie menanyakan, jika Anies menjadi presiden, berikan dua langkah konkret yang akan dilakukan untuk memperbaiki nasib TKI.

Selain Anies, uji publik capres ini juga dihadiri oleh kandidat konvensi lainnya, yakni Ali Masykur Musa, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, dan Irman Gusman. Panitia juga mengundang capres di luar konvensi, yakni capres PDI-P Joko Widodo, capres PKB Mahfud MD, dan capres PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi mereka berhalangan hadir.

Nama-nama tersebut muncul berdasarkan kategori Habibie yang menilai capres muda adalah mereka yang berusia 40-60 tahun. Untuk menguji para capres tersebut, hadir pula panelis, yakni pengamat LIPI Indria Samego, pengamat psikologi politik UI Hamdi Muluk, dan mantan Dubes Indonesia untuk Jerman Eddy Pratomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

Nasional
Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Nasional
Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Nasional
Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Nasional
PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

Nasional
KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

Nasional
Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan 'Wanita Emas' hingga Tindakan Asusila

Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan "Wanita Emas" hingga Tindakan Asusila

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Nasional
Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Nasional
Tak Bisa Nikahi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Janjikan 5 Hal Ini kepada Korban

Tak Bisa Nikahi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Janjikan 5 Hal Ini kepada Korban

Nasional
'Pak Kapolri, Aku Minta Tolong Pak, Kapolda Sumbar Sudah Banyak Tutup-tutupi...'

"Pak Kapolri, Aku Minta Tolong Pak, Kapolda Sumbar Sudah Banyak Tutup-tutupi..."

Nasional
DKPP Ungkap Ketua KPU sejak Awal Incar Korban untuk Penuhi Hasrat Seksual

DKPP Ungkap Ketua KPU sejak Awal Incar Korban untuk Penuhi Hasrat Seksual

Nasional
'Saya Bukan Pelaku Kejahatan, Saya Pembela Kebenaran'

"Saya Bukan Pelaku Kejahatan, Saya Pembela Kebenaran"

Nasional
Jokowi Blak-blakan Bantah Tudingan Sekjen PKS soal Titip Kaesang

Jokowi Blak-blakan Bantah Tudingan Sekjen PKS soal Titip Kaesang

Nasional
Jejak Kontroversi Muhadjir, Guru Honorer Masuk Surga hingga Wisuda Ajang Kampus Cari Duit

Jejak Kontroversi Muhadjir, Guru Honorer Masuk Surga hingga Wisuda Ajang Kampus Cari Duit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com