Salah satu kandidat capres Konvensi Partai Demokrat itu menambahkan, selama ini orang-orang yang membela para TKI berada di luar negara. Kini, negara harus merekrut mereka untuk mengurus permasalahan TKI.
Menurut Anies, orang-orang seperti itulah yang mengerti apa sebenarnya yang menjadi permasalahan para TKI tersebut.
Selain soal perekrutan orang yang memahami masalah TKI, Anies juga meminta agar para TKI yang berangkat ke luar negeri harus memiliki persiapan yang matang. Itu adalah kunci untuk meningkatkan kualitas tenaga-tenaga kerja Indonesia yang bekerja ke luar negeri.
Namun, menurut Anies, tak seharusnya penduduk Indonesia bekerja di luar negeri. Sebab, tugas negara adalah untuk memastikan anak bangsa bekerja untuk bangsanya sendiri.
Anies memaparkan hal tersebut saat menanggapi pertanyaan dari Duta Anti-Perbudakan Migrant Care, Melanie Subono. Melanie menanyakan, jika Anies menjadi presiden, berikan dua langkah konkret yang akan dilakukan untuk memperbaiki nasib TKI.
Selain Anies, uji publik capres ini juga dihadiri oleh kandidat konvensi lainnya, yakni Ali Masykur Musa, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, dan Irman Gusman. Panitia juga mengundang capres di luar konvensi, yakni capres PDI-P Joko Widodo, capres PKB Mahfud MD, dan capres PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi mereka berhalangan hadir.
Nama-nama tersebut muncul berdasarkan kategori Habibie yang menilai capres muda adalah mereka yang berusia 40-60 tahun. Untuk menguji para capres tersebut, hadir pula panelis, yakni pengamat LIPI Indria Samego, pengamat psikologi politik UI Hamdi Muluk, dan mantan Dubes Indonesia untuk Jerman Eddy Pratomo.