Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Laporkan Ribuan Pegawai Honorer K2 "Siluman" Ke Bareskrim

Kompas.com - 18/03/2014, 15:58 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Indonesia Corruption Watch (ICW) menyerahkan 1.226 daftar pegawai honorer K2 siluman yang lolos dalam rekruitmen CPNS 2013 ke Bareskrim Polri. Daftar tersebut berasal dari enam wilayah kabupaten/kota di Indonesia.

Koordinator Divisi Monitoring Layanan Publik ICW Febri Hendri mengatakan, enam kabupaten itu adalah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut.

“Berdasarkan data yang kami miliki, proses rekruitmen CPNS 2013 untuk jalur honorer K2 sarat kecurangan dan korupsi. Itu terjadi secara masif dan sistematis di seluruh Indonesia,” kata Febri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Febri menjelaskan, dalam proses penerimaan CPNS itu, ICW mengindikasi terjadinya praktik dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi daerah, seperti sekretaris daerah, kepala badan kepegawaian daerah, dan sejumlah kepala unit satuan kerja.

Ia mengatakan, ribuan pegawai siluman ini ditemukan setelah pihaknya membandingkan daftar nama dalam dokumen data base honorer 2005, 2010, 2012 dan 2013. Perbandingan daftar nama tersebut didasarkan pada informasi Terhitung Mulai Tugas (TMT) yang ternyata berbeda.

“Nama honorer siluman ini muncul pada data base honorer K2 yang ditandatangani sekda masing-masing kabupaten kota tahun 2013 yang kemudian diserahkan ke BKN (Badan Kepegawaian Negara),” ujarnya.

Modus yang digunakan, yakni calon pegawai siluman itu mulanya harus mengikuti seluruh tahapan tes terlebih dahulu. Setelah mereka dinyatakan lolos, para pegawai itu harus membayarkan uang sesuai dengan nilai yang disepakati di dalam surat perjanjian yang ditandatangani di atas materai.

Besarnya jumlah uang yang harus dibayarkan oleh para calon pegawai itu bervariasi, antara Rp 80 juta hingga Rp 120 juta. Saat ini, para pegawai yang telah dinyatakan lolos tes tersebut tinggal menunggu surat penetapan pengangkatan pegawai dari BKN.

“Sebagian sudah laporan polisi, sebagian kami minta Bareskrim untuk menginstruksikan polda dan polres untuk memantau pemberkasan dan dugaan korupsi dalam rekrutmen CPNS ini,” katanya.

Selain melaporkan ke Bareskrim Polri, Febri mengaku telah menyerahkan ribuan data pegawai honorer siluman itu ke BKN dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Ia berharap kedua pihak tersebut tidak menerima berkas yang telah diserahkan oleh sekda masing-masing kabupaten kota.

“Kami minta nomor induk pegawainya tidak ditetapkan. Kalau seandainya nanti di kemudian hari, misalnya, sekian bulan setelah ini mereka dinyatakan lolos, kami akan gugat BKN dan Kemenpan RB,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com