Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tanya Anas soal Mobil Harrier dan Kongres Demokrat

Kompas.com - 28/02/2014, 21:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan menerima gratifikasi proyek Hambalang, Jumat (28/2/2014). Seusai diperiksa, Anas mengaku ditanyai soal mobil Harrier yang diduga sebagai hadiah yang diterimanya dari proyek Hambalang.

"Tadi detail ditanyakan tentang Harrier bersejarah. Tentu saya jelaskan bagaimana secara detail proses pembelian Harrier itu sampai dijual dan seterusnya," kata Anas.

Anas juga mengaku ditanyai mengenai Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu. Anas mengatakan, sebenarnya dia sudah pernah menjelaskan mengenai masalah kongres itu ke penyidik. Namun, kali ini dia menambahkan beberapa hal.

"Saya tambahkan penjelasan, misalnya bagaimana struktur organisasi berdasarkan hasil kongres. Bagaimana posisi majelis tinggi, dewan pembina, dewan kehormatan, dewan pimpinan pusat, dan seterusnya. Yang pasti dalam struktur organisasi Partai Demokrat hasil kongres di Bandung, kewenangan atau kekuasaan ada di majelis tinggi. Ketua majelis tinggi adalah Bapak SBY," jelasnya.

Dia juga mengaku dikonfirmasi mengenai hubungannya dengan beberapa tokoh yang terkait dengan proyek Hambalang. "Banyak hal ditanya, (apakah) kenal Pak Andi Mallarangeng, kenal Pak Mahfud Suroso, kenal Pak Agus Marto Wardoyo, kenal yang lain-lain. Yang kenal tentu saya jawab kenal. Yang tidak kenal saya jawab tidak kenal," aku Anas.

Saat ditanya apakah penyidik menanyakan mengenai proyek lain yang disangkakan kepadanya, Anas mengaku sampai saat ini belum tahu mengenai proyek-proyek lain itu. "Yang lain enggak tahu juga apa yang disebut yang lain," ujarnya.

Anas saat ini sudah mendekam di Rutan KPK, Jakarta, sejak Jumat (10/1/2014) lalu. Selain Anas, dalam kasus Hambalang ini KPK juga telah menetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka. Mereka adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, Direktur PT Dutasari Citra Laras Mahfud Suroso, dan mantan petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com