Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Penangkapannya Salah, Akil Sebut KPK Bukan Pemegang Monopoli Kebenaran

Kompas.com - 27/02/2014, 18:05 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukanlah lembaga yang selalu bertindak benar. Menurut Akil, KPK telah melakukan kesalahan dalam proses penangkapan terhadap dirinya.

"Hal ini membuktikan, KPK juga melakukan kesalahan-kesalahan dan bukan pemegang monopoli kebenaran sebagaimana yang selama ini didengung-dengungkan," kata Akil saat membacakan nota keberatan atau eksepsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (27/2/2014).

Akil menjelaskan, pada 2 Oktober 2013 ketika ia ditangkap dan ditahan pada 3 Oktober 2013, KPK tidak pernah memperlihatkan surat perintah penangkapan. Namun, kata dia, pimpinan KPK menyebut dirinya telah tertangkap tangan.

"Kejutan pertama yang dilakukan KPK dengan adanya pernyataan pimpinan KPK di media massa bahwa saya telah tertangkap tangan adalah pernyataan tanpa berdasarkan kejadian dan fakta yang sebenarnya," kata Akil.

Akil berpendapat, penangkapannya tidak sesuai dan tidak memenuhi definisi tertangkap tangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 KUHP. Menurutnya, KPK saat itu awalnya hanya menangkap anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Chairun Nisa dan pengusaha bernama Cornelis Nalau Antun yang sedang berada di teras rumah dinas Ketua MK di Kompleks Widya Chandra, Jakarta. Saat penangkapan kedua orang itu, Akil masih berada di dalam rumah.

Menurut Akil, saat itu ia hanya diminta menyaksikan penggeledahan terhadap Cornelis dan Nisa, dan diminta ikut ke Gedung KPK untuk dimintai keterangannya. "Namun, sejak itulah saya tidak pernah dan dapat meninggalkan KPK karena kemudian dijadikan tersangka dan ditahan, tanpa pernah ditunjukan surat perintah penangkapan terhadap diri saya," kenang Akil.

Seperti diberitakan, Akil ditangkap karena diduga hendak menerima uang Rp 3 miliar dari Bupati Gunung Mas terpilih Hambit Bintih melalui Cornelis dan Nisa. Uang itu diduga untuk memengaruhi Akil dalam memutus permohonan keberatan hasil Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com