Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Akun Twitter Anas Pakai Admin

Kompas.com - 17/01/2014, 21:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akun Twitter mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, kembali aktif meski pemiliknya telah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bagaimana kicauan di Twitter itu bisa muncul?

Juru Bicara Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Tri Dianto menjelaskan, setelah Anas ditahan KPK tepat sepekan lalu, akun Twitter @anasurbaningrum memiliki admin. Hal itu merupakan permintaan Anas.

Menurut Tri Dianto, Anas merasa Twitter-nya perlu tetap aktif  karena masih banyak masyarakat yang menunggu komentarnya. Di sisi lain, di dalam tahanan tidak ada fasilitas ponsel atau komputer.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum resmi ditahan usai diperiksa sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (10/1/2014). Ia ditahan terkait dugaan suap dalam proyek Hambalang.


"Pemikiran Mas Anas masih banyak ditunggu orang. Buktinya, setelah komentar itu di-posting, langsung ramai ditanggapi," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2014) malam.

Lalu, siapa admin akun itu? Tri hanya menyebut ada dua pengurus PPI yang ditunjuk sebagai admin. Keduanya berinisial TD dan AS. Ia memastikan bahwa komentar di Twitter itu sepenuhnya merupakan pernyataan Anas.

"Isi tweet dari Anas, kata-katanya tidak ada yang dikurangi atau ditambahi. Admin hanya bertugas mem-posting," kata Tri.

Ketika ditanya bagaimana komentar dari Anas itu didapat, Tri mengatakan, Anas memberikannya ketika ia dijenguk di tahanan. Tri mengaku bahwa tidak ada dari pihaknya yang menyampaikan kepada Anas mengenai isu-isu yang tengah ramai dibicarakan publik. Jadi, mengenai tweet tentang Menteri BUMN Dahlan Iskan, itu sepenuhnya keinginan Anas.

Seperti diberitakan, Anas berkicau soal politik melalui akun @anasurbaningrum, setelah mendekam di Rutan KPK, Jakarta, sejak 10 Januari 2014. Seperti tweet yang pernah disampaikan sebelumnya, Anas kembali menganjurkan agar Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2014. Pasalnya, karena sudah dua kali menjabat sebagai Presiden, SBY sudah tidak bisa maju sebagai capres.

Adapun calon presiden yang dianjurkan Anas adalah peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Dahlan Iskan. Berdasarkan hasil berbagai lembaga survei, elektabilitas Dahlan paling tinggi dibanding 10 peserta lain dalam Konvensi Capres Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Komisi I Bakal Panggil Menkominfo jika PDN Masih Bermasalah

Nasional
Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi 'Online'

Kumpulkan Pamen, KSAL Wanti-wanti Bahaya Utang Berlebih dan Kebiasaan Judi "Online"

Nasional
KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

KPK Akan Dalami Dugaan Aliran Dana SYL Ke Firli Bahuri

Nasional
Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Saat Bamsoet Bicara soal Amendemen Berujung Diputus Langgar Kode Etik...

Nasional
Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com