Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Denny, Permintaan Maaf Loyalis Anas Hanya Akal-akalan

Kompas.com - 09/01/2014, 15:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengaku telah memberikan jangka waktu 1 x 24 jam kepada dua loyalis Anas Urbaningrum, Ma'mun Murod dan Tri Dianto untuk meminta maaf terkait tudingan mereka yang menyebut Denny dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto bertemu di Cikeas, Bogor, atau kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam tenggat waktu itu, Ma'mun telah menyampaikan permintaan maafnya di media. Lalu, kenapa Denny tetap melaporkan dua anggota Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri?

Denny mengaku telah membaca permintaan maaf dari Ma'mun di media online. Namun, dia menilai, permintaan maaf yang disampaikan hanya akal-akalan. Menurutnya, permintaan maaf itu tidak jujur dan tulus.

"Ah, itu mah permintaan maaf apa itu, akal-akalan, ngeles saja itu. Masa minta maaf, tapi di bawahnya ada tapi-tapinya," kata Denny seusai membuat laporan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (9/1/2014).

Permintaan maaf, menurut Denny, harus diajukan secara kesatria. Seharusnya Ma'mun cukup mengucapkan kata maaf tanpa menambahkan alasan-alasan sesudahnya.

"Kalau memang niat minta maaf, kan tinggal bilang saja, 'Ya saya salah, saya minta maaf', selesai kan?" ujarnya.

Denny mengaku tidak akan mencabut laporannya meskipun nantinya kedua loyalis Anas itu mengeluarkan permintaan maaf sungguhan sesuai keinginannya. Menurutnya, permintaan maaf itu sudah terlambat jika dilakukan sekarang.

"Sudah saya kasih waktu 1 x 24 jam, tapi itu tak digunakan dengan baik," pungkasnya.

Sebelumnya, saat menyambangi Gedung KPK, Selasa (7/1/2014), Ma’mun dan Tri Dianto menuding Denny dan Bambang pernah ke Cikeas. Keduanya mengaku mendapat informasi tersebut dari sumber yang dapat dipercaya.

Menurut Ma’mun, sumber itu juga menyebut Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan, serta istrinya Inggrid Kansil ikut hadir. Belakangan, Ma'mun menyampaikan permintaan maaf. Meski meminta maaf, Ma’mun tetap akan mencari kebenaran informasi yang didapatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com