Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penyergapan Terduga Teroris di Ciputat

Kompas.com - 01/01/2014, 14:45 WIB
Dian Maharani

Penulis


TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyergap rumah kontrakan yang dihuni terduga teroris di Jalan AMD, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (31/12/2013) malam. Penyergapan ini mengagetkan warga sekitar yang saat itu akan merayakan Tahun Baru 2014.

Salah seorang warga setempat, Imansyah (49), mengatakan, pada Senin (30/12/2013) sudah ada beberapa mobil mondar-mandir di perkampungannya. Mobil tersebut parkir di lapangan bola yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi penggerebekan.

“Kita bingung ada apa, kok banyak mobil. Mobil sepertinya sudah standby dari Senin,” katanya.

Pada Selasa, sekitar pukul 17.30 WIB polisi berpakaian preman tiba di lokasi untuk mengevakuasi warga di sekitar rumah kontrakan tersebut. Berikutnya, makin banyak mobil yang terparkir di lapangan bola yang berada dekat Jalan KH Dewantoro. Sekitar pukul 18.00, mereka mulai mengepung rumah kontrakan milik Zainab itu.

Ketua RW 007 Agus Suhaimi mengatakan, bunyi tembakan pertama kali terdengar sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu Agus tengah berada di masjid untuk shalat Isya. Agus pun melihat keadaan di sekitar rumahnya. Dia melihat polisi berseragam, bersenjata lengkap, serta menggunakan rompi, dan helm modar-mandir di sana.

Tak berapa lama, warga mulai ramai berdatangan melihat keramaian itu. Rupanya ada satu motor tergeletak di pinggir jalan Gang Haji Hasan dan dua orang terjatuh. Gang ini salah satu jalan menuju rumah kontrakan tersebut.

“Orang bilang ada tabrakan. Tapi ada juga polisi pakai senjata,” katanya.

Saat itu juga polisi langsung menutup akses jalan dan meminta warga untuk menjauh dari lokasi kejadian. Agus dan Imam akhirnya tak bisa melihat jelas apa yang terjadi saat itu.

Belakangan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, dua orang dilumpuhkan karena berusaha melarikan diri menggunakan motor Honda Supra B 6516 PGE. Satu orang terduga teroris tewas bernama Dayat alias Hidayat alias Daeng. Satu orang lainnya, menurut Boy, tidak terkait kelompok teroris.

Baku tembak dan ledakan

Penyergapan tak berakhir sampai di situ. Densus 88 Antiteror Polri berupaya menangkap terduga teroris yang masih bersembunyi di rumah kontrakan itu. Awalnya, diduga terdapat tiga orang di dalamnya. Menurut Boy, Polri sudah meminta mereka menyerahkan diri. Namun, tak digubris dan kemudian terdengar tembakan dari dalam rumah.

Baku tembak pun terjadi. Tembakan terdengar jelas dari dekat lapangan bola tersebut. Rupanya lokasi penyergapan cukup jauh, yakni melewati sawah dan memasuki jalan perkebunan sempit. Kawasan itu juga cukup gelap.

Saat itu, sekitar pukul 22.00 warga makin ramai mengerubungi lokasi. Suara tembakan pun "bertarung" dengan suara petasan dan kembang api malam itu.

Kemudian, sekitar pukul 22.10 terdengar satu kali ledakan diduga bom. Suasana sekitar penyergapan pun tegang. Mobil polisi juga tak hentinya mondar-mandir ke lokasi. Termasuk tambahan personel Densus 88 yang berdatangan malam itu. Kapolri Jenderal Sutarman bersama Kepala Divisi Humas Polri Komisaris Jenderal Suhardi Alius juga datang meninjau lokasi pukul 22.30.

Hingga pergantian tahun 2014, Rabu (1/1/2014), baku tembak masih berlangsung. Suara tembakan mulai menghilang dengan kemeriahan kembang api perayaan Tahun Baru. Namun, sekitar pukul 00.10 ledakan keras kembali terdengar. Ledakan kemudian berulang kali terjadi yaitu pada pukul 01.17, pukul 01.30, dan 02.30 WIB.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com