Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Soal Capres, PDI-P Mungkin Buat Kejutan

Kompas.com - 16/12/2013, 14:39 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah yang juga politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Ganjar Pranowo mengatakan, partainya bisa saja membuat kejutan dalam menentukan calon presiden. Ia merujuk pada keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dalam menunjuk Joko Widodo sebagai calon gubernur DKI Jakarta saat itu, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tak lain dirinya sendiri.

"Apakah nanti partai akan membuat kejutan-kejutan di akhir keputusan bisa jadi. Sebab, naiknya Jokowi di DKI juga kejutan. Ganjar di Jateng juga kejutan," katanya kepada wartawan di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (16/12/2013).

Terkait dengan kemungkinan Jokowi menjadi capres dari PDI Perjuangan, Ganjar mengaku tak mempermasalahkan mantan wali kota Solo tersebut menjadi capres. Menurutnya, semua keputusan soal itu tergantung apakah Jokowi bersedia atau tidak.

Lagi pula, kata Ganjar, keputusan soal capres berada di tangan Megawati. Meskipun begitu, mantan anggota DPR tersebut mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mendengar adanya rapat yang memutuskan pasangan capres-cawapres untuk dipersiapkan dalam Pemilu 2014. Oleh karena itu, menurutnya, segala informasi yang berkembang di masyarakat terkait capres dari PDI Perjuangan sejauh ini hanya sebatas isu.

"Kalau itu spekulasi publik, ya namanya spekulasi, bisa saja dikembangkan," kata Ganjar.

Seperti diberitakan, PDI Perjuangan menyerahkan keputusan soal capres kepada Megawati. Mega masih mendapat dukungan dari internal, dan masuk dalam salah satu skenario capres PDI Perjuangan. Namun, Mega belum juga memberikan keputusan dan masih menunggu hasil pileg. Sesuai dengan hasil Rakernas III PDI Perjuangan, Mega diminta memutuskan capres sesuai dengan kesiapan internal partai dan kondisi politik terkini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com