Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Klaim Sejahterakan Rakyat

Kompas.com - 21/10/2013, 18:01 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai kehidupan rakyat hingga pelosok Tanah Air semakin baik dalam sembilan tahun kepemimpinannya. Meski demikian, Presiden mengaku masih ada yang perlu diperbaiki.

"Tentu tidak jujur kalau (dikatakan) tidak ada kemajuan sama sekali, tidak ada perbaikan sama sekali dari kehidupan rakyat di seluruh Tanah Air," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Gerakan Sadar Jaminan Kesehatan melalu BPJS Kesehatan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa), Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/10/2013).

Dalam pidatonya, Presiden kembali memaparkan berbagai program untuk membantu rakyat miskin selama pemerintahannya. Program itu adalah Jamkesmas, Jamkesda, beras untuk rakyat kurang mampu, dana bantuan operasional sekolah, beasiswa bagi rakyat kurang mampu, kredit usaha rakyat, Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, dana bantuan sosial, dan lainnya.

Presiden mengatakan, berbagai program tersebut telah menghapuskan beban rakyat kurang mampu. Dampaknya, menurut Presiden, angka kemiskinan secara nasional berkurang.

Presiden lalu membanggakan kondisi ekonomi Indonesia. "Dengan ketekunan kita, alhamdulillah, meski dunia belum aman, pada dasarnya kita bisa jaga perekonomian selama sembilan tahun ini. Bahkan sebenarnya masih tumbuh positif," katanya.

Sebelum berbicara mengenai BPJS Kesehatan, Presiden berpesan kepada pemimpin selanjutnya agar seluruh programnya dilanjutkan lantaran dianggap membawa manfaat nyata bagi rakyat, terutama rakyat kurang mampu.

"Jangan tidak dijalankan, bahkan kalau perlu ditingkatkan. Tetapi yang belum baik pada era saya bisa diperbaiki dan disempurnakan," pungkas Presiden.

Seperti diberitakan, hasil survei Pol-Tracking Institute menunjukkan mayoritas responden atau 51,5 persen menyatakan tidak puas terhadap kinerja empat tahun pemerintahan SBY-Boediono. Sebanyak 40,5 persen responden menyatakan puas, dan 8 persen tidak tahu.

Dari hasil survei itu, bidang ekonomi paling mendapatkan penilaian buruk dari responden. Bidang lainnya adalah hukum dan keamanan. Kinerja pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan diapresiasi oleh mayoritas responden.

Begitu pula dengan hasil jajak pendapat Kompas. Apresiasi publik terhadap kinerja SBY-Boediono tidak kunjung membaik. Persepsi publik terhadap penegakan hukum, kesejahteraan rakyat, stabilitas politik, dan pemulihan ekonomi dinilai jalan di tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com