Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MK Ditangkap KPK, Marzuki Alie Prihatin

Kompas.com - 03/10/2013, 00:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengaku prihatin ketika mendengar pemberitaan bahwa KPK telah melakukan penangkapan tangan terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar pada Rabu (2/10/2013). Terlebih, putusan di MK bersifat final dan mengikat. Tidak ada upaya hukum lain ketika MK telah mengeluarkan putusan.

"Jadi, jika diisi orang-orang yang tidak amanah, bagaimana nasib peradilan hukum di Indonesia," kata Marzuki di Kompleks Perumahan Menteri Widya Chandra, Jakarta, Rabu.

Suap terhadap penegak hukum, kata Marzuki, berbahaya bagi kehidupan demokrasi di Indonesia.

"Bisa-bisa di Pemilu Legislatif, dengan kekuasaannya, (hakim MK) bisa memenangkan dan membatalkan. Bisa chaos negeri ini," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, KPK melakukan penangkapan tangan terhadap Akil bersama seorang anggota DPR berinisial CHN, dan pengusaha berinisial CN di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu sekitar pukul 22.00.

Diduga, CHN dan CN memberikan uang dalam bentuk dollar Singapura kepada AM. Uang tersebut setara dengan Rp 2-3 miliar. Penangkapan dilakukan setelah proses serah terima berlangsung. Proses suap diduga terkait sengketa pilkada di Kalimantan.

Penyidik KPK pun melakukan pengembangan dari operasi tangkap tangan tersebut. Setelah itu, KPK pun langsung melakukan operasi tangkap tangan terhadap kepala daerah di Kalimantan berinisial HB dan seseorang berinisial DH.

Mantan Ketua MK Mahfud MD mengatakan, penangkapan terhadap Akil tak akan mengganggu proses sidang di MK.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com