Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timwas Century Nilai KPK Lambat, Ini Tanggapan Abraham

Kompas.com - 11/09/2013, 14:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membantah pihaknya bergerak lambat dalam penuntasan skandal bail out Bank Century. Abraham menegaskan, pihaknya terus bergerak mengumpulkan informasi dari para saksi dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Abraham menjelaskan, sampai saat ini, KPK telah memeriksa 57 saksi terkait kasus Century. Di antara saksi-saksi itu, terdapat juga mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, mantan Direktur Utama Bank Century Robert Tantular, dan Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmani.

"Itu bisa kita saksikan, dan (pemeriksaan saksi) akan terus kita jadwalkan," kata Abraham, dalam rapat bersama Tim Pengawas Century di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

KPK masih terus memeriksa saksi, lanjutnya, lantaran KPK ingin mengungkap secara terang benderang, tidak parsial, dan pada akhirnya tak ada tudingan bahwa KPK tebang pilih pada penuntasan kasus ini. Selain memeriksa saksi, KPK juga telah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait finalisasi penghitungan kerugian negara yang muncul akibat skandal Century.

Menurutnya, dari hasil memeriksa dan menghimpun data yang ditemukan, KPK semakin yakin ada tindak pidana korupsi dari kebijakan menetapkan Bank Century sebagai bank gagal yang penanganannya diserahkan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Dari hasil pemeriksaan (saksi), kita ingin mengonfirmasi dan merekonfirmasi fakta hukum yang ditemukan. Yang belum diperiksa akan dilakukan," tandasnya.

Abraham menegaskan, semua pihak jangan tergesa-gesa menilai KPK lamban karena waktu penuntasan kasus Century yang berlarut-larut. Ia sampaikan, ada kasus lain selain Century yang membutuhkan waktu tiga sampai empat tahun sebelum akhirnya dituntaskan. Dia menyebutkan contoh, saat KPK menahan mantan Bupati Kampar, Burhanuddin Husin, yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi terkait penerbitan izin usaha pemanfaatan hasil hutan, kayu, dan hutan tanaman (IUPHHK/HT) di kawasan Pelalawan, Riau. Burhanuddin Husin yang ditetapkan sebagai tersangka sejak 2008 baru ditahan pada 24 Januari 2012.

"Century naik ke penyidikan 2012, baru setahun. Tak ada masalah, kritikan kita terima supaya kita bisa meningkatkan kinerja. Doakan saja semoga kita selamat, bisa tuntaskan," tandasnya.

Untuk diketahui, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyatakan bahwa agenda rapat Timwas Century yang digelar Rabu (11/9/2013) hari ini merupakan rapat terakhir. Hal itu dilontarkan Priyo saat memimpin rapat antara Timwas Century bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Priyo menjelaskan, melihat kesibukan anggota DPR ke depan, kecil kemungkinan Timwas Century akan kembali mengundang KPK terkait rapat bersama membahas skandal Bank Century. Terlebih lagi, pihaknya harus menyiapkan laporan akhir terkait kasus Century yang akan segera dibawa ke sidang paripurna.

"Ini rapat terakhir terkait Century. Mau tidak mau, kita harus laporkan di sidang paripurna dan fraksi akan menanggapi hasil laporan akhir dari Timwas Century. Tapi, saya tidak tahu kalau nanti ada usulan lain," kata Priyo.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Timwas Century dari Fraksi PKS, Indra, menilai kinerja KPK dalam menuntaskan kasus Century sangat lambat. Tak ada perkembangan signifikan dan progres yang disampaikan oleh KPK dianggapnya hanya angin surga. Atas semua itu, Indra yakin laporan Timwas Century tahun 2013 tak akan jauh berbeda dengan laporan pada tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com