Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Komite Konvensi Demokrat Lirik Kepala Daerah

Kompas.com - 21/08/2013, 21:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kepala daerah muncul menjadi kandidat calon Presiden Partai Demokrat. Namun, kehadiran kepala-kepala daerah itu diragukan lantaran tak pernah masuk dalam survei tokoh nasional. Apa tanggapan komite konvensi Partai Demokrat?

Anggota Komite Konvensi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengaku pemilihan kepala daerah menjadi peserta konvensi hanya untuk membuka peluang anak bangsa di daerah.

"Jadi diusahakan unsur nasional bisa masuk dalam peserta konvensi. Namun pada akhirnya kompetensi yang jadi pertimbangan," imbuh Didi di sela-sela rapat pleno panitia konvensi Partai Demokrat, Rabu (21/8/2013).

Didi mengatakan, penjaringan Partai Demokrat berlangsung terbuka. Siapa pun bisa menjadi calon peserta konvensi. Ia menambahkan calon peserta konvensi yang berlatar belakang kepala daerah dinilai memiliki konsep visi dan misi atas persoalan bangsa.

Saat ditanyakan apakah kepala-kepala daerah yang selama ini belum dikenal publik tingkat nasional bisa mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat, Didi enggan berkomentar. Menurutnya, persoalan elektabilitas partai Demokrat didasarkan pada langkah terbaik yang dilakukan peserta konvensi.

"Jadi meyakinkan bangsa ini dengan prestasi dan program yang ditawarkan. Kami duduk di sini dengan keyakinan harus menang di 2014," kata Didi.

Diragukan

Sebelumnya, komite konvensi menerima 26 nama usulan Majelis Tinggi Partai Demokrat dan juga komite konvensi. Dari 26 nama itu diketahui ada beberapaa nama yang merupakan kepala daerah seperti Bupati Kabupaten Kutai Timur Isran Noor dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih. Selain dua nama itu, muncul pula nama Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua, jika nama-nama itu disaring dalam lembaga survei, maka orang akan menganggap komite bekerja tidak profesional dalam menjaring calon.

"Mungkin hanya untuk memenuhi kuota saja (keberadaan calon dari daerah) karena mereka bukan (berkapasitas) capres kan?" imbuh anggota Komisi I DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com