Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Jemaah Jakarta Batal Naik Haji Tahun Ini

Kompas.com - 21/06/2013, 19:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sehubungan dengan perluasan Masjidil Haram di Mekah, Pemerintah Arab Saudi memangkas kuota jemaah haji dari seluruh dunia hingga 20 persen pada tahun 2013. Dampak dari kebijakan ini sebanyak 729 calon jemaah haji asal Jakarta batal berangkat.

Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta Budi Utomo mengatakan, kuota jemaah haji di Jakarta awalnya sebanyak 7.034 peserta. Dengan pengurangan 20 persen, kuotanya menjadi 5.628 peserta. Untuk tahun ini, calon jemaah haji yang telah membayar baru sebanyak 6.388 peserta.

"Sehingga hanya 729 calon jemaah haji yang batal berangkat. Jumlah itu merupakan pengurangan dari jumlah peserta yang telah membayar dengan kuota setelah pembatasan," kata Budi saat ditemui di Balaikota Jakarta, Jumat (21/6/2013).

Jumlah calon haji (calhaj) yang batal menunaikan ibadah haji itu terdiri atas 70 peserta dari Jakarta Pusat, 176 peserta dari Jakarta Selatan, 102 peserta dari Jakarta Utara, 289 peserta asal Jakarta Timur, dan 92 calhaj dari Jakarta Barat.

Budi menjelaskan, saat ini, Pemerintah Arab Saudi sedang melakukan perluasan Masjidil Haram. Hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram sedang dibongkar dan lantai dua hingga sembilan di masjid tersebut sedang direnovasi.

"(Pengurangan kuota) ini bukan hanya di Indonesia saja, tapi seluruh dunia. Kementerian Agama rapat dengan Kerajaan Saudi bahwa di sana sedang dilakukan perluasan sehingga harus ada pengurangan jemaah saat pekerjaan dilakukan," kata Budi.

Calon haji yang batal berangkat ditentukan oleh Kementerian Agama, yakni dengan diambil dari nomor urut paling bawah. Kemenag juga membatalkan jemaah yang pernah berangkat haji, jemaah yang memiliki risiko penyakit tinggi, serta jemaah yang menggunakan kursi roda. Mereka nantinya akan diprioritaskan untuk keberangkatan haji pada tahun berikutnya dengan jaminan tidak akan ada kenaikan biaya.

Budi mengatakan, kebijakan tersebut tentu memunculkan kekecewaan yang begitu besar dari masyarakat. Namun, ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil untuk mengurangi risiko di lapangan.

Mantan Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI itu mengatakan akan melakukan sosialisasi terhadap keputusan ini kepada masyarakat mulai pekan depan. "Kami berencana Senin atau Selasa akan berkoordinasi dengan Kemenag untuk menyosialisasikan ke masyarakat agar masyarakat bisa tahu lebih awal," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com