Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Kompas.com - 23/06/2024, 19:40 WIB
Syakirun Ni'am,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 90 anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI terpilih periode 2024-2029 mendeklarasikan dukungan terhadap AA La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai calon Pimpinan DPD.

Dukungan diberikan sepaket yang meliputi Nono Sampono, Elviana, dan Tamsil Linrung.

Dalam deklarasi yang dibacakan di Restoran Telaga Senayan, Jakarta Selatan itu, hadir anggota DPD terpilih Fahira Idris hingga Alfiansyah Komeng.

"Mendukung dan mengawal Paket Pimpinan DPD RI Masa Bakti 2024-2029 yang terdiri dari: Bapak AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Bapak Nono Sampono, Ibu Elviana, dan Bapak Tamsil Linrung dalam Pemilihan Paket Pimpinan DPD RI pada 1 Oktober 2024," kata Fahira dan anggota DPD RI lainnya, Minggu (23/6/2024). 

Baca juga: DPD Raih Citra Positif dari Publik, Fahira Idris: Jadi Semangat untuk Realisasikan Aspirasi Rakyat

Selain itu, mereka juga menyatakan akan berkomitmen secara maksimal untuk mengusung paket calon Pimpinan DPD RI itu menjadi pimpinan DPD RI periode 2024-2029.

Fahira, Komeng, dan anggota DPD yang hadir menyatakan akan melanjutkan perjuangan dan bekerja maksimal membangun sinergi.

"Untuk mewujudkan DPD RI yang semakin kuat dan bermartabat," tutur Fahira dan kawan-kawan.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut, La Nyalla mengajak semua anggota untuk mewujudkan DPD yang kuat dan bermartabat.

Ia berharap, DPD RI akan memiliki kewenangan sebagai pembentuk undang-undang sebagaimana DPR RI.

Caranya adalah dengan mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen ke naskah asli dan melakukan aransemen melalui teknik adendum. 

Baca juga: DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

"Di mana salah satunya adalah memastikan. DPR RI yang diisi oleh peserta pemilu legislatif dari jalur perseorangan memiliki kewenangan pembentukan undang-undang secara utuh seperti halnya DPR RI," ujar La Nyalla.

Sebagai informasi, pimpinan DPD RI tidak ditentukan oleh hasil suara yang mereka peroleh dalam Pemilu.

Pasal 19 Peraturan DPD Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Tertib disebutkan, anggota DPD berhak memilih dan dipilih sebagai pimpinan DPD, pimpinan dan anggota alat kelengkapan, anggota alat kelengkapan, dan pimpinan serta anggota tim kerja.

Dengan demikian, meskipun Komeng meraup 5.399.699 suara atau suara tertinggi di DPD sepanjang masa, ia tidak lantas menjadi Ketua DPD. 

Baca juga: Lagi, Caleg Terpilih Lepas Kursi Dewan, Kali Ini Mirati Dewaningsih dari DPD

Sementara, meski La Nyalla memperoleh 3.132.076 suara ia memiliki kesempatan menjadi Ketua DPD.

Ditemui usai acara, Komeng enggan berkomentar. Ia tidak mau menanggapi pertanyaan Kompas.com mengenai kerelaannya tidak menjadi Ketua DPD RI meski meraup suara lebih tinggi.

Komeng menolak wawancara dengan dalih akan menunaikan ibadah salat asar.

"Asar mau habis, asar mau habis," kata Komeng sembari berjalan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

Nasional
Ajak Anak Muda Belajar dari Bung Karno, Ganjar: Soekarno Tidak Pernah Bicara Kepentingan Keluarga

Ajak Anak Muda Belajar dari Bung Karno, Ganjar: Soekarno Tidak Pernah Bicara Kepentingan Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com