Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Cari Cagub yang Tak Jadikan Jakarta "Pijakan" Politik

Kompas.com - 21/06/2024, 16:39 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya mencari calon gubernur (cagub) yang betul-betul peduli terhadap Jakarta untuk diusung di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Herzaky menyebut, jangan sampai cagub itu hanya menjadikan Jakarta sebagai 'pijakan' untuk karier politik ke depannya.

"Ada dua prinsip dasar, pertama, kita ingin agar Jakarta mendapatkan pemimpin yang benar-benar peduli, peduli dan fokus terhadap Jakarta. Bukan yang menjadikan Jakarta sebagai 'pijakan', ini yang menjadi penting," ujar Herzaky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Singgung Keberlanjutan, Sandiaga Nilai Anies Diuntungkan Jika Maju di Pilkada Jakarta

Herzaky menjelaskan, Demokrat akan betul-betul menyeleksi calon terbaik untuk membangun Jakarta.

Dia menyebut, seorang pemimpin yang hebat tidak melulu harus seorang mantan gubernur.

"Tentu yang sudah berpengalaman menjadi gubernur akan jadi satu pertimbangan, tapi tentunya masalah leadership dan managerial itu tidak terbatas hanya pada pernah menjabat sebagai gubernur. Banyak posisi dan pengalaman lain yang menunjukkan seseorang memiliki kemampuan kepemimpinan dan managerial," tuturnya.

"Sehingga menurut kami yang paling penting hari ini bukan lagi leadership dan managerial, karena sudah cukup banyak. Tapi yang paling penting adalah bagaimana sosok yang punya integritas dan fokus mengurus warga Jakarta, benar-benar peduli dengan warga Jakarta. Itu pertimbangan pertama," sambung Herzaky.

Baca juga: Golkar: Ridwan Kamil Bersedia Maju di Pilkada Jakarta karena Berasumsi Anies Tak Ikut Lagi

Lalu, pertimbangan kedua untuk menentukan seorang cagub di Jakarta, Herzaky menegaskan Demokrat mencari sosok yang peluang menangnya paling besar.

Sebab, dia yakin sosok-sosok yang maju di Pilkada Jakarta adalah tokoh-tokoh besar yang tentu kelasnya sudah berbeda

"Elektabilitas tentu menjadi salah satu pertimbangan dengan tentu melihat peta persaingan hari ini siapa yang akan maju, bersama siapa, dan didukung oleh partai mana. Karena bagaimanapun mesin politik itu yang solid akan menjadi salah satu sumber kemenangan," jelasnya.

Sementara itu, Herzaky mengingatkan bahwa warga Jakarta sudah sangat kritis dan 'well informed'.

Dia yakin, orang-orang yang akan maju di Pilkada Jakarta tidak bisa ditutup-tutupi lagi sosok aslinya.

"Sehingga dalam memunculkan sesuatu, tidak ada lagi yang bisa ditutupin. Yang namanya kaleng tetap kaleng, kerupuk ya kerupuk, emas ya emas. Akan dengan mudah sekali terlihat, tidak bisa dibuat pencitraan gitu seperti sosok seperti apa," kata Herzaky.

Baca juga: Golkar di Ambang Dilema Majukan RK pada Pilkada Jakarta Usai Anies-Ahok Muncul

Untuk itu, kata dia, Demokrat akan mencari sosok dengan peluang menang paling besar.

"Karena itulah menjadi penting bagi kami mencari sosok yang memiliki peluang besar untuk menang. Nah ini prinsip dasarnya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com