JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) menggelar latihan operasi udara gabungan dengan sandi Jalak Sakti dan Trisula Perkasa 2024 di Air Weapon Range (AWR) Pangkalan TNI AU (Lanud) Pangeran M. Bun Yamin, Tulang Bawang, Lampung, Selasa, (11/6/2024).
Latihan tersebut digelar untuk menguji kesiapan dan interoperabilitas konsep operasi udara gabungan dalam operasi militer perang (OMP).
Selain itu, latiihan digelar untuk menguji implementasi proses pengambilan keputusan militer (PPKM) di satuan jajaran Komando Operasi Udara (Koopsud) I dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Baca juga: Minta Penyusunan RUU TNI-Polri Libatkan Masyarakat, PP Muhammadiyah: Tak Perlu Terburu-buru
Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal M Tonny Harjono menyaksikan langsung latihan tersebut.
KSAU Tonny mengatakan bahwa latihan itu menggambarkan kekuatan dari Koopsud I dan Kopasgat serta bentuk pertanggungjawaban TNI AU kepada rakyat.
“Latihan Jalak Sakti dan Trisula Perkasa tahun ini saya nilai berhasil, sasaran hancur semua dan yang paling penting terwujud safety dengan tercapainya zero accident,” kata Tonny dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI AU, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Drone : Game Changer Kekuatan Udara TNI AU
Unsur yang terlibat dalam latihan antara lain pesawat tempur F-16 dan Hawk 100/200, pesawat angkut Hercules C-130 dan pesawat CN-295, dan pesawat Intai B-737.
Kemudian, untuk helikopter yang terlibat adalah Helikopter Super Puma, Caracal dan Colibri.
TNI AU juga mengerahkan pasukan khusus Kopasgat dan Satbravo-90 dengan dukungan delapan Satuan Tugas (Satgas) yaitu Satgas Hanud, Satgas Dukungan Operasi, Satgas Intelijen, Satgas Komlek, Satgas Info, Satgas Khusus, Satgas Kesehatan dan Satgas Teritorial yang melibatkan 750 personel gabungan dari Koopsud I dan Kopasgat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.