Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Mendagri, Anggota Komisi II DPR Tegaskan Tak Ingin Pemerintah Tunjuk Kepala Daerah Tanpa Pilkada

Kompas.com - 10/06/2024, 18:15 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus mengaku tidak ingin pemerintah menunjuk sendiri kepala daerah.

Guspardi mengaku tidak setuju dengan usul Mendagri Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang mengindikasikan tidak perlu ada pilkada supaya lebih hemat biaya.

Hal tersebut Guspardi sampaikan dalam rapat antara Komisi II DPR dan Mendagri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

"Saya berkehendak bahwa dengan adanya proses penunjukan itu, yang Bapak katakan tanpa biaya, tidak punya beban, dan sebagainya, saya tidak menginginkan ini adalah alat legitimasi bahwa kepala daerah kabupaten/kota dan provinsi itu akan ditunjuk. Itu tegas saya ungkapkan," ujar Guspardi.

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Anggap Pilkada Langsung Bisa Hambat Pembangunan

Menurut dia, lebih tepat jika pemerintah melakukan pembenahan terhadap demokratisasi di kontestasi pilkada.

Sebab, belakangan ini, pilkada kerap disebut menimbulkan polarisasi hingga memerlukan biaya yang mahal.

"Ini jadi catatan penting bagi kita, kelemahan-kelemahan itu kita sisipi kepada hal-hal yang positif. Apa piranti-piranti daripada kelemahan-kelemahan itu. Bukan serta merta karena positif lebih banyak ditunjuk, lalu lebih baik kita tunjuk kepala daerah untuk periode berikutnya," kata dia. 

"Ini kalau ini yang kita lakukan, saya khawatir kita tidak bicara tentang itu saja. Demokratisasi adalah suatu keniscayaan," ucap Guspardi.

Sementara itu, Guspardi mengakui bahwa pilkada memang menimbulkan polarisasi, kegaduhan, dan membutuhkan biaya yang mahal.

Baca juga: Disebut Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Jokowi: Tanyakan Kaesang Pangarep...

Namun, menekankan kepada Tito, seharusnya ada perbaikan terhadap pilkada yang selanjutnya akan dilakukan.

"Tolong ada referensi yang akurat dalam rangka ke arah perbaikan terhadap pelaksanaan pilkada. Goal-nya ke situ. Bukan ke arah bahwa karena dilakukan studi perbandingan bahwa lebih bagus ditunjuk langsung dibandingkan pemilihan lalu goal-nya yang saya sebutkan. Mudah-mudahan bukan itu yang dimaksud pemerintah atau Mendagri," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menganggap pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung bisa menghambat pembangunan.

Menurut dia, pilkada langsung kerap membuat hubungan antara gubernur dan bupati atau wali kota tak akur karena urusan politik.

“Kita melihat bahwa ini momentum untuk menyelesaikan pembangunan tanpa hambatan politik, karena kalau kita alami selama ini sering terjadi hubungan kurang harmonis antara gubernur dengan bupati/wali kota,” ujar Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).


Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Nasional
Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Nasional
Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com