Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Kompas.com - 16/04/2024, 16:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, jika situasi di Timur Tengah semakin memanas pasca-serangan Iran terhadap Israel, akan berpengaruh terhadap harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah saat ini terus mengupayakan agar harga jual BBM ke masyarakat tidak mengalami kenaikan.

"Kalau satu Dolar (harga minyak) naik itu kan ada balance (penyesuaian) antara pendapatan penerimaan negara bukan pajak (PNPB) dan pengeluaran subsidi dan kompensasi. Jadi, kalau sama BBM ini (dampak) naiknya luar biasa," ujar Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Untuk saat ini, Arifin mengatakan, potensi kenaikan harga jual BBM terus ditahan oleh pemerintah.

Baca juga: Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Di sisi lain, stok BBM dalam negeri juga masih aman. Sehingga harga jual kepada masyarakat dipastikan masih aman dalam beberapa bulan mendatang.

Hanya saja, menurut Arifin, pemerintah juga terus melihat perkembangan situasi global setelah adanya serangan Iran ke Israel.

Pemerintah pun berharap tidak ada kelanjutan kenaikan eskalasi setelah ini agar pasokan maupun harga minyak dunia tetap stabil.

Pasalnya, Arifin mengatakan, setiap kenaikan harga minyak per satu Dolar Amerika Serikat (AS) ada pula kenaikan nilai subsidi dan kompensasi BBM di dalam negeri.

Untuk kenaikan satu Dolar AS, kenaikan nilai subsidi dan kompensasi bisa mencapai Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun.

Di sisi lain, ada pula pengaruh kenaikan terhadap nilai tukar mata uang jika situasi konflik di Timur Tengah meluas.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Lebih lanjut, Arifin juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia terus berharap agar situasi konflik antara Iran dengan Israel tidak meluas.

Oleh karenanya, pemerintah saat ini terus melakukan upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan antara kedua negara.

Arifin mengungkapkan, jika eskalasi di Timur Tengah semakin memanas, maka akan berdampak terhadap pengiriman minyak yang melewati Terusan Suez.

Jika pengiriman terganggu, maka suplai minyak dunia juga mengalami hambatan sehingga harganya akan naik drastis.

"Biaya logistik naik, minyak dinaikin, logistik naik. Aduh kita berharap jangan sampai seperti kayak (situasi pandemi) Covid-19 dulu itu (harga minyak) di atas 100 Dolar," kata Arifin.

Baca juga: Konflik Iran-Israel, Pemerintah Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com