Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakorlantas Ungkap Evaluasi Penerapan "Contraflow Buntut Kecelakaan di Km 58 Tol Cikampek

Kompas.com - 11/04/2024, 21:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan bahwa pihaknya bersama pemangku kepentingan sudah melakukan evaluasi terhadap penerapan contraflow selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Evaluasi ini dilakukan buntut tragedi kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 58 pada Senin (8/4/2024).

Menurut Kakorlantas Polri, contraflow atau lawan arus perlu dilakukan jika kapasitas jalanan tidak dapat menampung jumlah kendaraan.

"Jadi pada saat volume kendaraan di satu penggal jalan mengalami overload atau kita lihat visirasionya lebih dari 0,8 atau bahkan sampai 1, itu secara universal di negara mana pun, kita akan melakukan penambahan kapasitas jalan. zdengan apa? Ya itu dengan contraflow," kata Aan dalam konferensi pers di Posko Pantau Mudik Jasamarga, Kilometer 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis (11/4/2024) sore.

Baca juga: Polri: Jumlah Penumpang Gran Max yang Kecelakaan di Tol Cikampek Melebihi Kapasitas

Kemudian, dia mengatakan, bakal dilakukan sejumlah perbaikan dalam penerapan contraflow, terutama terkait keselamatan.

"Untuk contraflow, nanti ada beberapa perbaikan. Terutama terkait dengan safety, keselamatan, kita akan memberikan reflektor, nanti dari arah contraflow maupun dari arah yang jalur seharusnya," ujar Aan.

Selain itu, polisi bakal menempatkan petugas di sejumlah titik di tol.

Tak hanya polisi, Jasa Marga juga akan menempatkan para petugasnya di sejumlah titik di tol.

Baca juga: Polri Ungkap Penyidikan Sementara Kecelakaan di Tol Cikampek, Tak Ada Tanda Pengereman dari Mobil Gran Max

Aan juga mengatakan, polisi akan menyiagakan safety car di tol, yang berfungsi untuk memantau arus contraflow apabila rekayasa lalu lintas itu diterapkan nantinya.

"Kita lakukan kemudian untuk kendaraan-kendaraan penyelamatan derek dan sebagainya, ini akan diperbanyak di ruas-ruas contraflow sehingga kecepatan untuk menangani gangguan maupun kecelakaan di contraflow ini akan lebih cepat lagi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan beruntun melibatkan dua mobil dan satu bus terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek kilometer 58 pada Senin lalu.

Kecelakaan itu mengakibatkan 12 orang meninggal dunia dari mobil Gran Max.

Baca juga: Prosedur Saat Alami Kondisi Darurat di Jalur Contraflow

Kecelakaan maut itu terjadi di jalur contraflow.

Sopir bus Primajasa, Heri, yang terlibat kecelakaan maut itu mengatakan, sebelum kejadian, dirinya sedang mengemudikan bus dari arah Bandung menuju Jakarta.

Menurut dia, jalur Bandung ke arah Jakarta (jalur B) diberlakukan contraflow dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju timur.

"Terus, tiba-tiba ada Gran Max menghindari dan menabrak bagian depan, keluar dari jalur contraflow. Saya coba menghindari ke kiri," ujarnya.

Usai bertabrakan dengan Gran Max, Heri merasakan bagian belakang busnya seperti ditabrak kendaraan lain.

Baca juga: Apa Itu Contraflow? Kenali Arti, Aturan, dan Cara Aman Melewatinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com