Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Silaturahmi dengan Megawati, Jimly Asshiddiqie Harap Idul Fitri Jadi Ajang Redakan Ketegangan Usai Pilpres

Kompas.com - 10/04/2024, 14:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie berkunjung ke kediaman Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada hari pertama Lebaran, Rabu (10/4/2024).

Usai berkunjung ke kediaman Megawati, Jimly menyampaikan pesan agar situasi kondisi politik Tanah Air mereda pasca-pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Terlebih, menurut dia, hari ini merupakan momentum perayaan Idul Fitri.

"Mudah-mudahan suasana Idul Fitri ini bisa kita manfaatkan untuk meredakan ketegangan pasca-pilpres, pemilu dan pilpres khususnya," kata Jimly ditemui di depan kediaman Megawati, Rabu.

Baca juga: Komentari Kunjungan Rosan ke Rumah Megawati, Jusuf Kalla: Pertanda yang Baik

Jimly mengatakan, dirinya bersyukur bisa berkunjung untuk silaturahim Lebaran ke kediaman Megawati.

Sebab, sudah beberapa tahun Jimly tidak bisa berkunjung karena terkendala situasi pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, Jimly turut menyinggung tahapan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dia berharap semua pihak pada akhirnya bisa menerima putusan MK yang bakal disampaikan pada 22 April mendatang.

"Kita tunggu putusan MK. Tapi apa pun putusannya, karena perdebatannya sudah pro dan kontra dengan segala bukti, nanti pada saat MK membuat putusan, saya berharap kita semua terima," ujar Jimly.

"Ya kita move on lah, bagaimana sebaiknya mengurangi, memulihkan kembali kepercayaan satu dengan yang lain," katanya lagi.

Baca juga: Megawati Tidak Open House, Tokoh Nasional dan Elite PDI-P Tetap Berdatangan Silaturahmi

Jimly juga menitipkan pesan agar semua pihak setelah Idul Fitri ini saling berangkulan meski berbeda kubu pada Pilpres 2024.

"Mudah-mudahan saling berangkulan lah sesudah ini, jangan tegang terus," ujarnya.

Lebih lanjut, Jimly mengaku tidak ada pembicaraan khusus antara dirinya dan Megawati yang membahas soal sengketa Pilpres 2024 di MK.

Menurut Jimly, kedatangannya hanya untuk bersilaturahim Lebaran dengan Megawati.

Hal yang sama juga dilakukan Jimly pada pagi hari ketika bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

"Enggak, ini kan hanya Lebaran. Tadi pagi saya ke Pak Jokowi, sama. Saya kan juga sudah tiga tahun juga enggak masuk Istana gara-gara Covid. Nah, Bu Mega juga sudah lama sekali, empat tahun kali. Padahal dulu kan setiap tahun mesti datang saya ke sini," kata Jimly.

Baca juga: Jimly Asshiddiqie: Sulit Buktikan Kecurangan Terstruktur, Sistematis, dan Masif di Pilpres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com