KOMPAS.com - Tanggal 12 April 2024 jatuh pada hari Jumat. Setiap tanggal 12 April ditetapkan sebagai Hari Bapak Pramuka Indonesia.
Selain itu, tanggal 12 April juga diperingati sebagai hari lain. Berikut peringatan dan perayaan yang jatuh pada tanggal 12 April 2024:
Tanggal 12 April tiap tahunnya ada peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia. Lantas siapakah yang dimaksud Bapak Pramuka Indonesia tersebut?
Beliau adalah Sri Sultan Hamengku Huwono IX. Ia terpilih menjadi Bapak Pramuka Indonesia karena memiliki segudang pengalaman dan penghargaan terkait kepramukaan baik di Indonesia maupun dunia.
Sesaat setelah gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961, Sri Sultan Hamengku Buwono dinobatkan sebagai Ka. Kwarnas yang pertama dan menjabat empat periode berturut-turut dari tahun 1961 sampai 1974.
Merujuk pada situs resmi Pramuka Buleleng, Ia dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia melalui Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili (ibu kota Provinsi Timor Timur; saat ini negara Timor Leste).
Ia juga menerima “Bronze Wolf Award”, sebuah penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM).
Sebelumnya, pada tahun 1972 Sri Sultan pun mendapatkan penghargaan Silver World Award dari Boy Scouts of America.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Atas dedikasinya terhadap Gerakan Kepanduan dan Kepramukaan maka 12 April sebagai tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX diperingati menjadi Hari Bapak Pramuka Indonesia.
Setiap tanggal 12 April di tiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Membawa Bekal Nasional di Indonesia.
Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan RI, hari raya ini diadakan dari tahun 2013 atas gagasan salah satu perusahaan peralatan rumah tangga multinasional.
Hari ini sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hari Bawa Bekal Nasional didedikasikan agar semua orang bisa memilih jalan membawa bekal sendiri dibanding membeli makanan di luar.
Data BPOM tahun 2006-2010 menunjukkan 48% jajanan anak sekolah mengandung bahan kimia yang berbahaya. Atas dasar situasi tersebut, gerakan membawa bekal nasional dibuat sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
Dalam pasal 3 ayat 2 menyebutkan bahwa materi pembinaan diantaranya kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi yaitu salah satunya melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.
Baca juga: 3 Manfaat Bawa Bekal ke Sekolah untuk Anak, Melatih Kemandirian