Sengketa Laut China Selatan akan menjadi area kritis bagi kebijakan luar negeri Prabowo. Sikapnya terhadap isu ini akan sangat penting mengingat posisi strategis Indonesia sebagai anggota utama ASEAN.
Latar belakang militer Prabowo dan retorika kerasnya pada sengketa teritorial sebelumnya menunjukkan adanya potensi pergeseran dalam pendekatan Indonesia.
Sikap yang lebih tegas dapat mengubah dinamika di dalam ASEAN dan berdampak pada arsitektur keamanan regional.
Dimensi ekonomi dari kebijakan luar negeri Prabowo juga penting. Ketika Indonesia berusaha pulih dari dampak pandemi dan mengejar pertumbuhan berkelanjutan, pemerintahan Prabowo harus menarik investasi asing sambil memastikan investasi tersebut selaras dengan tujuan pembangunan nasional.
Tantangannya adalah mengelola hubungan ekonomi dengan China, sebagai investor dan mitra dagang utama, untuk memaksimalkan keuntungan bagi Indonesia tanpa mengorbankan kepentingan strategisnya.
Dalam konteks global yang semakin kompleks, kepresidenan Prabowo menjadi penting bagi sejarah dan posisi Indonesia. Kemampuannya untuk menavigasi geopolitik yang kompleks akan menentukan arah masa depan Indonesia.
Kunjungannya ke China merupakan langkah awal dalam proses negosiasi yang memerlukan diplomasi yang tajam, visi strategis, dan pemahaman mendalam tentang dinamika geopolitik yang berubah.
Selain itu, masa kepresidenan Prabowo bertepatan dengan periode meningkatnya persaingan AS-China, yang memiliki implikasi signifikan bagi Asia Tenggara.
Penanganannya terhadap persaingan geopolitik ini akan menjadi ujian bagi kebijakan luar negeri pemerintahannya.
Mencapai keseimbangan antara bekerja sama dengan China dalam masalah ekonomi dan bersekutu dengan AS dalam masalah keamanan akan membutuhkan diplomasi yang mahir dan pandangan strategis.
Amerika Serikat, dengan poros strategisnya ke Indo-Pasifik, akan memantau dengan seksama pergerakan Prabowo.
Larangannya di masa lalu untuk memasuki AS dan pencabutan larangan ini menambah dimensi yang menarik bagi hubungan Indonesia-AS.
Potensi Prabowo untuk berpaling ke arah China dapat merenggangkan hubungan dengan AS. Namun, mengingat kepentingan AS dalam menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan ini, AS kemungkinan akan terlibat dengan pemerintahan Prabowo dengan hati-hati, mencari titik temu sambil memantau manuver-manuver geopolitiknya dengan cermat.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, interaksi antara politik domestik dan kebijakan luar negeri Indonesia akan sangat penting untuk diperhatikan.
Ketika ia menavigasi hubungan internasional, terutama dengan negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat, respons domestik terhadap kebijakannya akan sangat menentukan.