Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Arti Undangan Xi Jinping bagi Prabowo dan Masa Depan Geopolitik Indonesia

Kompas.com - 07/04/2024, 06:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN China, Xi Jinping, mengundang Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, untuk berkunjung ke Tiongkok.

Peristiwa ini bukan sekadar formalitas diplomatik, melainkan sinyal potensi pergeseran lanskap geopolitik di Asia Tenggara.

Langkah China ini memiliki dampak luas bagi posisi Indonesia di kawasan, hubungannya dengan negara-negara besar, dan dinamika sengketa di Laut China Selatan.

Kunjungan Prabowo ke China pada 31 Maret hingga 2 April 2024, menarik perhatian karena beberapa alasan.

Pertama, undangan ini diberikan saat Presiden Joko Widodo masih menjabat, memunculkan pertanyaan tentang waktu undangan tersebut.

Apakah ini merupakan sinyal bahwa China sedang mempersiapkan diri untuk era pasca-Jokowi di Indonesia? Ataukah ini menunjukkan keinginan China membangun hubungan baik dengan Prabowo, yang memiliki latar belakang sebagai mantan menantu Presiden Suharto dan bagian dari rezim Orde Baru dengan sejarah anti-komunis terhadap China dan Uni Soviet?

Kondisi ini semakin menarik mengingat Prabowo pernah dilarang memasuki Amerika Serikat, larangan yang dicabut pada tahun 2020, dan proses pemulihan reputasinya di kancah internasional.

Pertanyaan yang muncul adalah, apakah setelah dilantik nanti, Indonesia akan lebih dekat ke China atau Prabowo tetap bisa menjaga dan menjalankan doktrin politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif?

Di sisi lain, ketika Prabowo menerima undangan Xi, membuka kesempatan bagi komunikasi langsung antara dirinya dan China. Hal ini terjadi tanpa melibatkan Presiden Jokowi sebagai perantara.

Otonomi ini penting bagi Prabowo untuk menegaskan kepemimpinannya dan menentukan jalannya di kancah internasional.

Dukungan dari Jokowi, yang menekankan kontinuitas, merupakan pedang bermata dua. Meskipun menandakan stabilitas, ini juga berisiko yang membuat Prabowo hanya menjadi perpanjangan dari kebijakan Jokowi.

Prabowo harus menemukan keseimbangan antara kontinuitas dan perubahan untuk menavigasi hubungan luar negeri Indonesia yang rumit.

Geopolitik kunjungan Prabowo melampaui hubungan bilateral dengan China. Ini mencerminkan kalibrasi ulang kebijakan luar negeri Indonesia di tengah pergeseran dinamika kekuatan global.

ASEAN menjadi titik fokus persaingan antara AS dan China, dan sikap Indonesia di bawah Prabowo akan penting dalam membentuk keseimbangan regional.

Diplomasi Prabowo akan diuji ketika ia berusaha mempertahankan otonomi strategis Indonesia sambil meningkatkan posisinya di kawasan dan global.

Sengketa Laut China Selatan akan menjadi area kritis bagi kebijakan luar negeri Prabowo. Sikapnya terhadap isu ini akan sangat penting mengingat posisi strategis Indonesia sebagai anggota utama ASEAN.

Latar belakang militer Prabowo dan retorika kerasnya pada sengketa teritorial sebelumnya menunjukkan adanya potensi pergeseran dalam pendekatan Indonesia.

Sikap yang lebih tegas dapat mengubah dinamika di dalam ASEAN dan berdampak pada arsitektur keamanan regional.

Dimensi ekonomi dari kebijakan luar negeri Prabowo juga penting. Ketika Indonesia berusaha pulih dari dampak pandemi dan mengejar pertumbuhan berkelanjutan, pemerintahan Prabowo harus menarik investasi asing sambil memastikan investasi tersebut selaras dengan tujuan pembangunan nasional.

Tantangannya adalah mengelola hubungan ekonomi dengan China, sebagai investor dan mitra dagang utama, untuk memaksimalkan keuntungan bagi Indonesia tanpa mengorbankan kepentingan strategisnya.

Dalam konteks global yang semakin kompleks, kepresidenan Prabowo menjadi penting bagi sejarah dan posisi Indonesia. Kemampuannya untuk menavigasi geopolitik yang kompleks akan menentukan arah masa depan Indonesia.

Kunjungannya ke China merupakan langkah awal dalam proses negosiasi yang memerlukan diplomasi yang tajam, visi strategis, dan pemahaman mendalam tentang dinamika geopolitik yang berubah.

Selain itu, masa kepresidenan Prabowo bertepatan dengan periode meningkatnya persaingan AS-China, yang memiliki implikasi signifikan bagi Asia Tenggara.

Penanganannya terhadap persaingan geopolitik ini akan menjadi ujian bagi kebijakan luar negeri pemerintahannya.

Mencapai keseimbangan antara bekerja sama dengan China dalam masalah ekonomi dan bersekutu dengan AS dalam masalah keamanan akan membutuhkan diplomasi yang mahir dan pandangan strategis.

Amerika Serikat, dengan poros strategisnya ke Indo-Pasifik, akan memantau dengan seksama pergerakan Prabowo.

Larangannya di masa lalu untuk memasuki AS dan pencabutan larangan ini menambah dimensi yang menarik bagi hubungan Indonesia-AS.

Potensi Prabowo untuk berpaling ke arah China dapat merenggangkan hubungan dengan AS. Namun, mengingat kepentingan AS dalam menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan ini, AS kemungkinan akan terlibat dengan pemerintahan Prabowo dengan hati-hati, mencari titik temu sambil memantau manuver-manuver geopolitiknya dengan cermat.

Di bawah kepemimpinan Prabowo, interaksi antara politik domestik dan kebijakan luar negeri Indonesia akan sangat penting untuk diperhatikan.

Ketika ia menavigasi hubungan internasional, terutama dengan negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat, respons domestik terhadap kebijakannya akan sangat menentukan.

Prabowo perlu mengelola persepsi publik dengan hati-hati, memastikan bahwa keputusan-keputusan kebijakan luar negerinya kelak dilihat sebagai upaya untuk mendukung kepentingan nasional dan kemakmuran ekonomi Indonesia.

Keberhasilan kepresidenannya tidak hanya bergantung pada kemampuannya untuk menegaskan posisi Indonesia di panggung global, namun juga pada kapasitasnya untuk menjaga stabilitas politik dan dukungan publik di dalam negeri.

Implikasi domestik dari pilihan kebijakan luar negeri Prabowo tidak dapat diremehkan. Pemerintahannya harus memastikan bahwa keterlibatan internasional akan menghasilkan manfaat yang nyata bagi rakyat Indonesia, terutama dalam hal pembangunan ekonomi dan keamanan nasional.

Persepsi publik Indonesia terhadap penanganan Prabowo dalam urusan luar negeri akan menjadi sangat penting bagi legitimasi politiknya dan stabilitas kepresidenannya.

Tindakan Prabowo akan menentukan arah stabilitas regional dan dinamika kekuatan global. Keputusan yang dia ambil, aliansi yang dia bangun, dan konflik yang dia hadapi akan menentukan posisi Indonesia sebagai pemain kunci di panggung dunia atau sebagai negara yang terombang-ambing dalam pergolakan hubungan internasional.

Dunia menatap dengan penuh perhatian, karena setiap langkah Prabowo dalam papan catur geopolitik akan menentukan keseimbangan kekuatan di kawasan yang menjadi pusat persaingan strategis global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com