"Lho, Bapak di sini untuk ditanya," sahut Suhartoyo.
"Saya enggak ngerti yang lain-lain, selain dari pada yang saya alami, saya enggak bisa ngarang, ngurangi," jawabnya lagi.
Baca juga: Momen Saksi Ganjar Minta Jangan Banyak Ditanya yang Bikin Ketua MK Ketawa
Dalam sidang itu, Ketua DPC PDI-P Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih dihadirkan sebagai saksi dari kubu Ganjar-Mahfud.
Menurut pengakuannya, salah satu kader Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI-P sempat diancam ditembak oleh aparat yang mengaku bagian dari pengamanan presiden.
Peristiwa itu terjadi ketika Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Endah menyampaikan, kejadian bermula pada 29 Januari 2024 pukul 19.00 WIB ketika kader PDI-P mendapatkan intimidasi dari dua orang aparat yang mengaku sebagai tim pengawal Presiden.
Baca juga: Saksi Ganjar-Mahfud Tuding KPU Bikin Berita Acara Palsu Pencalonan Gibran
Pada saat itu, kata Endah, aparat meminta supaya bendera PDI-P di rute akan dilalui iring-iringan Presiden Jokowi supaya diturunkan. Namun, kubu PDI-P menolak permintaan itu.
Dalam perjalanan ke Gunungkidul, Endah ditelepon soal insiden relawan yang ditangkap dan dipukuli karena membentangkan spanduk Ganjar-Mahfud.
Endah menelepon salah satu kader PAC Kecamatan Ponjong, Emanuel Apriyanto Purnawijaya untuk mencoba menegosiasi dengan aparat tersebut.
"Tetapi negosiasi ini gagal dilakukan Imanuel, bahkan Imanuel telepon bahwa dia diancam akan ditembak," tutur Endah.
Saksi lain bernama Dadan Aulia Rahman, mengungkap kejadian bagi-bagi bansos oleh purnawirawan TNI bernama Yusep di tempat tinggalnya di Kampung Cibombong, Desa Pasir Eurih, Kabupaten Pandeglang, Banten, ketika masa tenang.
Baca juga: Saksi Ganjar-Mahfud Klaim Ada Jutaan Selisih Suara di Sirekap KPU
“Saya saksi yang ingin menyampaikan saksi adanya bantuan (sosial) oleh pensiunan TNI di tanggal 11 Februari dan 12, setahu saya ini masa tenang,” kata Dadan.
“Yang saya lihat berlogokan Prabowo-Gibran dan kartu nama, Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Sedangkan saksi bernama Suprapto memperlihatkan sekarung beras berlogo Bulog dengan stiker berdesain sosok kartun Prabowo-Gibran, lengkap dengan nomor 2 yang merupakan nomor urut pasangan tersebut pada Pilpres 2024.
Menurut Suprapto, beras itu diberikan seseorang pada masa kampanye Pilpres.