Adapun rekayasa lalu lintas yang kerap dilakukan selama arus mudik dan balik Lebaran adalah perlakukan satu arah, ganjil genap, serta contraflow.
Terkait pola lalu lintas, MTI mengimbau agar pemangku kepentingan menyediakan jalan dua arah di kedua sisi jalan tol.
Tujuannya, supaya bus yang mengantarkan penumpang ke lokasi tujuan dapat kembali pulang tanpa terdampak rekayasa lalu lintas.
“Pemberlakuan tol satu arah dilakukan jika arus lalu lintas sudah tidak memungkinkan,” tutur Tory.
Baca juga: Jasa Raharja Gelar Verifikasi Data dan Pengambilan Atribut Calon Peserta Mudik Gratis
Selain itu, Tory meminta agar pemerintah mempertimbangkan untuk membolehkan angkutan barang melintas selama arus mudik dan lebaran.
Selama ini, pemerintah melarang angkutan barang melintas pada puncak arus mudik. Padahal, kendaraan pengangkut barang mendistribusikan berbagai kebutuhan untuk masyarakat selama Lebaran.
Selain arus mudik dan balik Lebaran, MTI juga menekankan pentingnya keselamatan selama masyarakat berada di tempat wisata selama liburan. Oleh karena itu, penanganan keselamatan di lokasi wisata perlu ditingkatkan.
Tory mengatakan, MTI mendorong para pemangku kepentingan untuk meningkatkan penanganan 30 menit pertama pada korban kecelakaan. Penanganan yang tepat pada 30 menit pertamaterbukti signifikan mengurangi fatalitas kecelakaan.
“Kami himbau pemangku kepentingan di sektor keselamatan transportasi, terutama darat, meningkatkan upaya keselamatan arus mudik dan balik selama liburan,” tambahnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.