Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jamin Keamanan dan Kenyamanan Angkutan Lebaran, MTI Berikan 3 Rekomendasi

Kompas.com - 01/04/2024, 23:19 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro mengatakan, terdapat berbagai masalah yang berulang terkait angkutan Lebaran pada arus mudik dan arus balik Lebaran setiap tahun.

"Sebagai rekomendasi, MTI memberikan tiga opsi terkait penyelenggaraan angkutan Lebaran 2024 untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat. Tiga opsi tersebut terdiri dari pola perjalanan, pola transportasi, serta pola lalu lintas," kata Tory saat memberikan keterangan persdi Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Pertama, pola perjalanan. Tory menjelaskan, pola perjalanan merupakan penanganan lalu lintas dengan mempertimbangkan jumlah pemudik pada masa puncak Lebaran atau kegiatan nasional lain, seperti Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Dirut Jasa Raharja Hadiri Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024

Ia menyatakan, selama musim Lebaran, volume kendaraan yang tinggi menyebabkan kemacetan dan memperpanjang waktu perjalanan. Meningkatnya volume kendaraan juga menyebabkan kelelahan pengemudi dan kurangnya kesadaran akan aturan lalu lintas.

Selain pengemudi, MTI juga menaruh perhatian pada keamanan penumpang, terutama terkait kejahatan di tempat ramai.

Sebagai solusi, MTI mengusulkan pengaturan ruang dan waktu untuk mengurai kepadatan lalu lintas dan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas saat arus mudik-balik Lebaran 2024.

Pemerintah serta stakeholder terkait dapat memberlakukan sistem terintegrasi antarregulasi dan pedoman terkait perjalanan mudik

“Pemerintah juga harus memberikan bantuan dan dukungan kepada penumpang dalam memenuhi persyaratan perjalanan yang berlaku,” ujar Tory.

Rekomendasi kedua, lanjut Tory, adalah pola transportasi. Menurutnya, baik pemerintah dan operator transportasi harus mengetahui kapasitas layanan dan cara mengatur kapasitas sesuai pergerakan arus puncak perjalanan selama lebaran.

Baca juga: Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Luka Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim

Dia mengatakan, operator transportasi, baik di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta, perlu melakukan koordinasi dan sinergi untuk melaksanakan pola transportasi.

Terlebih, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dapat memudahkan koordinasi antaroperator transportasi.

Kerja sama operator transportasi dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi ketersediaan dan kapasitas layanan tanpa perlu pergi ke simpul transportasi.

MTI juga menekankan integrasi perjalanan antara satu moda dengan moda lain. Tujuannya, supaya pemudik dapat menggunakan kendaraan terintegrasi setelah sampai di lokasi tujuan.

“Misalnya, pemudik yang sudah menggunakan kereta api untuk mudik bisa langsung menggunakan kendaraan penyambung untuk menuju kampung halaman. Oleh karena itu, mode transportasi pada setiap simpul sangat diperlukan,” ujarnya.

Terakhir, pola lalu lintas. MTI mendorong para pemangku kepentingan melakukan pengaturan manajemen dan rekayasa lalu lintas yang proaktif. Insiatif ini dilakukan dengan memantau dan mengevaluasi kondisi lalu lintas dan kebutuhan transportasi secara real-time.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com