Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Bersama Jokowi di Istana, Relawan Sampaikan Situasi Masyarakat Setelah Pemilu

Kompas.com - 01/04/2024, 22:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 34 relawan pendukung Joko Widodo menghadiri acara buka bersama yang diadakan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (1/4/2024).

Dalam agenda tersebut, relawan menyebut tidak ada pembahasan mengenai politik.

"Enggak ada (bahas) politik apa-apa. Enggak ada. Silaturahmi saja," ujar Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Pro Jo) Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Ketua Relawan Prabowo Mania Nyatakan Niat Maju Jadi Cagub Kaltara Lewat Gerindra

Meski demikian, menurut Budi Arie, para relawan menyampaikan perkembangan situasi di masyarakat setelah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Selebihnya, menurut Budi Arie acara diisi kegiatan makan bersama dan temu kangen antara relawan dengan Presiden.

"Oh iya ini soal laporan perkembangan kemarin yang pilpres kemarin. Tapi enggak ada yang terlalu penting lah, ini cuma udah kangen saja udah lama (tidak bertemu, berkumpul)," ungkap Budi Arie.

"Jadi (membahas) yang ringan-ringan aja. Enggak ada politiknya ya," kata dia.

Senada, Ketua kelompok relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer menyatakan, buka bersama Presiden Joko Widodo hanya diisi obrolan seputar buka puasa.

Baca juga: Jokowi Gelar Buka Bersama Relawan di Istana Sore Ini

Selama acara, kata dia, tidak ada pembiaran politis.

Presiden pun, menurut dia, tak membahas soal calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (capres-cawapres) terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Yang pertama pasti ngobrolin yang asyik-asyik. Tidak bicara hal hal yang politis, tidak bicara hal apa pun. Bicara tentang bukber dan lain-lain," kata pria yang akrab disapa Noel itu.

Ia juga mengungkapkan, selama acara, Presiden banyak berdiskusi dengan para relawan.

Salah satunya membahas masukan rekonsiliasi setelah Pemilu 2024.

Menurut Noel, Presiden Jokowi mendukung ide rekonsiliasi itu.

"Semua relawan ada tawaran tawaran terkait rekonsiliasi biar tidak lagi terjadi polarisasi seperti 2019. Nah Presiden sangat mendukung hal itu karena dia tidak mau anak-anak bangsa ini tercerai berai hanya persoalan perbedaan," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com