Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Ada "Bad News" soal Pemilu Kita, Ongkos Politiknya Makin Besar...

Kompas.com - 28/03/2024, 05:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada kabar buruk mengenai pemilu di Indonesia.

SBY menyebut, ongkos politik dalam pemilu kini semakin besar, bahkan melampaui batas wajar. SBY pun merasa terganggu melihat realitas yang terjadi saat ini

Hal tersebut SBY sampaikan dalam acara silaturahmi dan buka puasa bersama internal Partai Demokrat di The St Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024).

Capres pemenang Pemilu 2024 Prabowo Subianto turut hadir dalam acara ini.

Baca juga: AHY Sebut Demokrat dan SBY Berperan Menangkan Prabowo-Gibran

"Ada bad news yang mengganggu pikiran kita adalah pemilu kita, ongkos politiknya makin besar melampaui batas kewajaran juga makin menjadi-jadi," ujar SBY.

SBY mengatakan, pemilu di Indonesia harus diselamatkan.

Namun, dia meminta rakyat tidak disalahkan atas apa yang terjadi terhadap pemilu di RI saat ini.

"Kita tidak boleh menyalahkan rakyat, tetapi perlu diperbaiki, perlu diubah dan disempurnakan dan seterusnya menjadi pemilu yang baik,” tuturnya.


SBY mengatakan, dirinya dan jajaran Partai Demokrat meyakini Prabowo dapat mengemban tugas sebagai nakhoda kapal yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik.

Dia percaya Prabowo, yang kemungkinan besar menjadi Presiden ke-8, bisa memperbaiki sistem pemilu di Indonesia.

“Masa depan Indonesia, kami menitip Bapak Prabowo. Ini misi sejarah. Dan saya yakin bapak akan bisa mengubah sistem pemilu yang lebih baik. In you, Bapak Prabowo, we trust," tuturnya.

Sementara itu, SBY turut bercerita mengenai alasan di balik unggulnya Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

SBY mengenang bahwa pada November 2023 lalu, dirinya secara resmi menyatakan akan mendukung dan ikut turun gunung berkampanye guna memenangkan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Dapat Lukisan Standing Firm Like Rocks dari SBY, Prabowo Akan Pajang di Istana Presiden

“Karena rakyat memang menghendaki. Selama 3-4 bulan, saya kunjungi 85 kabupaten/kota sebagaimana yang disampaikan insya Allah beliau akan terpilih sebagai pemimpin yang akan datang,” jelas SBY.

Ketika sedang turun gunung pun, kata SBY, dirinya mendapati rakyat yang menghendaki Prabowo sebagai sosok pemimpin yang tepat untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik ke depannya.

“Di lapangan, desa, kecamatan dan kota saya mendengarkan langsung bahwa dukungan rakyat sangat kuat, ditambah perhitungan cepat memenangkan beliau (Prabowo). Ini kesimpulan besar yang memang ingin memilih Pak Prabowo menjadi pemimpin mereka,” imbuh SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com