Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Melfin Zaenuri
Peneliti

Direktur Eksekutif The Strategic Lab, Mahasiswa Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia

Membedah Resep Melonjaknya Suara Golkar

Kompas.com - 21/03/2024, 05:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Karenanya, Golkar menerjunkan para caleg kompetitif di masing-masing dapil. Hampir tidak ada caleg yang tanpa penantang internal, termasuk para caleg petahana.

Sehingga, terjadi kompetisi antarcaleg Golkar yang memicu masing-masing caleg untuk bekerja secara maksimal dengan ceruk suara beragam.

Bahkan kerap kali terjadi kanibalisme antarcaleg Golkar sendiri. Melalui ruang kompetisi antarcaleg yang dibuka lebar-lebar tersebut, Golkar menghimpun suara rakyat dari TPS ke TPS.

Sebagai hasil, yang terpilih sebagai anggota parlemen adalah para petarung politik di antara para petarung politik yang ada.

Keempat, adaptif. Berdiri pada masa Orde Lama, menjadi penyangga utama kekuasaan Orde Baru dan tetap melaju di masa reformasi menjadi bukti bahwa Golkar sangat fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Daya adaptif yang kuat ini merupakan manifestasi dari ideologi Golkar –mengutip Fachry Ali– yaitu “modernisasi yang lebih menekankan aspek pragmatisme, dengan menggunakan pendekatan eklektik,” yang berpegang teguh pada keragaman prinsip, jalan dan cara untuk mencapai tujuan.

Dalam bahasa berbeda, Erwin Aksa dalam buku ‘Jalan Tengah Golongan Karya: Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan demi Kemajuan Bangsa' menggunakan istilah Jalan Tengah Golkar yang melampaui ideologi ekstrem kanan dan kiri.

Politik jalan tengah inilah yang memungkinkan Golkar mampu bermanuver dengan bebas, sekaligus sesuai dengan demografi politik Indonesia yang layaknya kurva lonceng di mana golongan tengah adalah kelompok mayoritas.

Pada tataran praktis, daya adaptif Golkar mewujud dalam program-program kepartaian yang agile terhadap perubahan, seperti Golkar Institute sebagai inkubator pemimpin muda Golkar, kampanye kreatif dengan memanfaatkan platform digital, dan lain sebagainya.

Hasilnya adalah Golkar mampu melakukan peremajaan pemilih sembari tetap mempertahankan pemilih loyal dari generasi tua.

Seperti yang tercermin dalam hasil exit poll Pemilu 2024 dari Indikator Politik Indonesia, pemilih Golkar dari generasi muda (Gen Z dan Milenial) dan generasi tua (Gen X dan Baby Boomers) relatif seimbang, yaitu masing-masing Gen Z (13,6 persen), Milenial (14,8 persen) dan Gen X (17,1 persen), Baby Boomers (14,5 persen).

Ini menandakan bahwa regenerasi kepemimpinan Golkar berjalan beriringan dengan regenerasi pemilihnya.

Kelima, "Jokowi’s effect". Golkar mengapitalisasi keberhasilan Jokowi dengan menampilkan kedekatan Jokowi dengan Golkar dalam kampanye dan iklan politik. Foto kedekatan Jokowi dan Golkar ditampilkan dalam iklan-iklan Golkar di media massa.

Golkar teguh-konsisten menyokong dan mendukung kepemimpinan Jokowi. Bahkan, Golkar menampilkan lebih banyak Jokowi ketimbang PDIP, di mana Jokowi menjadi kader di dalamnya.

Kontribusi besar Jokowi terhadap peningkatan suara Golkar tersebut dapat dilihat dalam exit poll Indikator Politik Indonesia, di mana dari 81 persen pemilih yang puas atas kinerja Presiden Jokowi, 16,1 persen memilih Golkar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com