Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar Sebut AD/ART Bikin Kecil Kemungkinan Jokowi Jadi Kandidat Ketum

Kompas.com - 18/03/2024, 13:43 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena memberikan sinyal kecil kemungkinan Presiden Joko Widodo bisa menjadi kandidat ketua umum Partai Golkar.

Ia mengatakan, Jokowi bisa saja bergabung dengan Golkar, tetapi AD/ART mengatur persyaratan khusus untuk kader yang mau ikut berkontestasi sebagai ketua umum.

“Ada AD/ART nya itu. Jadi (untuk jadi kandidat ketua umum) kepengurusan partai akan dinilai sudah pernah lima tahun,” ujar Melki dihubungi awak media, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Golkar Bakal Jadi Kunci Perlindungan Politik Jika Prabowo-Gibran Terpilih

Meski begitu, ia menyebutkan bahwa Golkar selalu membuka pintu jika Jokowi maupun putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka ingin bergabung menjadi kader partai beringin.

Baginya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Jokowi tertarik untuk menjadi bagian dari Partai Golkar.

Apalagi, saat ini para petinggi Golkar, seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie intens berkomunikasi dengan Jokowi.

“Mungkin Pak Jokowi di posisi apa pun di Golkar itu kayaknya dibahas sama senior-senior sudah lagi diakomodasi,” ucap dia.


Di sisi lain, ia menyebutkan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar untuk memilih pemimpin baru bakal berlangsung Desember 2024.

Namun, sampai saat ini, dukungan politik terbesar masih diberikan pada Airlangga untuk kembali menjabat sebagai ketua umum.

Melki mengklaim, dukungan itu banyak disampaikan oleh sejumlah tokoh senior Golkar yang hadir pada Silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia yang berlangsung di Hotel Mulia, Badung, Bali, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Jokowi Diprediksi Jadi Dewan Pembina Jika Gabung Golkar

“Ya pokoknya diskusi Golkar masih terjadi, enak, kekeluargaan, bagus. Enggak ada dinamika yang macem-macem. Pokoknya sepakat Pak Airlangga lanjutkan (kepemimpinan),” imbuh dia.

Diketahui Pasal 18 Ayat 4 AD/ART Partai Golkar menyebutkan tujuh poin syarat kader yang ingin ikut serta dalam pencalonan sebagia ketua umum, yaitu:

a. Pernah menjadi Pengurus Partai GOLKAR Tingkat Pusat dan/atau sekurang- kurangnya pernah menjadi Pengurus Partai GOLKAR Tingkat Provinsi dan/atau pernah menjadi pengurus pusat organisasi pendiri dan Yang didirikan selama satu periode penuh, dan didukung oleh minimal 30 persen pemegang hak suara

b. Aktif terus menerus menjadi anggota Partai GOLKAR sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain

c. Pernah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan kader Partai GOLKAR

d. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela (PD2LT)

e. Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas

f. Tidak pernah terlibat G 30 S/PKI

g. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai GOLKAR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com