Masalah menjadi rumit saat pengeluaran tambahan justru ditopang oleh pinjaman online, judi online, hingga investasi ilegal yang membuat riak keluarga.
Tekanan mental semakin parah saat beban ganda untuk menghidupi anak dan orangtua. Ekspektasi kesuksesan ditunggu orangtua di kampung halaman, bukan lagi ambisi pribadi.
Tak heran jika tahun lalu kasus bunuh diri banyak terjadi saat periode Idul Fitri. Bahayanya, mereka di usia produktif yang tergambar dari data SPTK sebesar 76,1 persen usia 25-65 tahun.
Saking pentingnya upaya pencegahan bunuh diri, lembaga internasional The International Association for Suicide Prevention (IASP) didirikan sejak 1961 didedikasikan untuk mencegah bunuh diri dan perilaku bunuh diri. Targetnya, mengurangi kematian akibat bunuh diri, yaitu sesuai target SDGs poin 3.4.2.
Sekarang, kehidupan masyarakat modern yang hyper kompleks membawa kelas menengah terpedaya kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi, urbanisasi.
Kebijakan pencegahan bunuh diri perlu segera dimulai, supaya pemerintah tidak mengakumulasi beban mental kelas menengah yang justru merugikan bangsa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.