Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Widdy Apriandi
Peneliti

Peneliti Data Desa Presisi, Mahasiswa Pasca-Sarjana IPB University

Politisi, Harga Beras, dan Kegaduhan

Kompas.com - 06/03/2024, 08:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara, dalam rentang tahun ke tahun (year to year), inflasi umum Indonesia per Februari 2024 menyentuh angka 2,75 persen.

Andil inflasi beras terhadap inflasi umum tahunan adalah 0,67 persen atau 24 persen inflasi umum (Kompas, 1/3/2024). Posisi demikian menegaskan kuatnya dampak inflasi beras terhadap inflasi umum Indonesia, baik dalam konteks bulanan maupun tahunan.

Berbanding terbalik dengan pendapatan

Ironisnya, inflasi beras yang integral dengan inflasi umum berbanding terbalik dengan pertumbuhan pendapatan rakyat.

Studi LPEM FEB UI belum lama ini mengungkap fenomena ketimpangan pendapatan yang melebar di masa pemerintahan Jokowi jilid II.

Berbeda dengan jilid I yang teridentifikasi cukup inklusif, situasi perekonomian Indonesia di era Jokowi periode kedua ditandai dengan pertumbuhan pendapatan rakyat yang timpang.

Pernyataan ini diperkuat dengan temuan Kurva Insiden Pertumbuhan (Growth Incidence Curve) yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan rakyat Indonesia berdasarkan kelompok pendapatan (LPEM FEB UI, 2023).

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa di periode Jokowi jilid II, pertumbuhan pendapatan signifikan dirasakan oleh kelompok 20 persen terbawah (mencapai 2 persen per tahun) dan 10 persen teratas (bertumbuh hingga 4 persen per tahun).

Sementara, pertumbuhan pendapatan kelas menengah ke bawah dan menengah cenderung stagnan–dan bahkan negatif.

Paradoks kesenjangan pertumbuhan pendapatan dan gerak inflasi komoditas primer telak menjadi justifikasi “ribut” publik ketiga.

Karena sifatnya yang primer, beras tetap harus dibeli meskipun mahal. Pun demikian halnya dengan makanan olahan jadi yang akan tetap dibeli karena keharusan (necessity).

Konsekuensinya, alokasi pengeluaran untuk konsumsi akan lebih besar. Sementara, di waktu yang sama, pendapatan tidak bertumbuh dan–malah–tergerus seiring waktu.

Setiap kelas ekonomi tentu saja akan merasakan dampaknya. Namun, dari tren pertumbuhan pendapatan seperti diungkap LPEM FEB UI, pihak yang paling terdampak adalah kelas menengah dan menengah ke bawah.

Kalangan ini bukan prioritas program-program berorientasi perlindungan kesejahteraan, semisal Bansos, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Tanpa perhatian dan keberpihakan yang jelas dari para pemangku kebijakan, dalam jangka panjang kelas ini sangat mungkin merosot dan terancam miskin.

Setiap kebijakan publik pada prinsipnya adalah keputusan politik (Sjaf, 2023). Sehingga, tentu sangat besar harapan rakyat kepada para politisi yang memiliki akses sebagai pemangku kebijakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com