Sebagai negara dengan populasi besar, posisi geografis strategis, dan keanggotaan dalam berbagai forum internasional, Indonesia memiliki potensi untuk memengaruhi dinamika geopolitik dunia.
Indonesia dapat memanfaatkan diplomasi aktif dan berkelanjutan untuk memfasilitasi dialog dan negosiasi antara negara-negara yang terlibat dalam konflik regional, termasuk Rusia dan Ukraina, serta Israel dan Palestina.
Diplomasi yang cermat dan berbasis prinsip-prinsip kemerdekaan, kedaulatan, dan non-intervensi dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama di antara pihak-pihak yang terlibat.
Bersamaan pula Indonesia harus meningkatkan kerja sama keamanan regional dengan negara-negara tetangga, dan mitra internasional untuk menghadapi tantangan keamanan yang kompleks –termasuk ancaman terhadap perdamaian global.
Ini termasuk kolaborasi dalam pertukaran informasi intelijen, latihan militer bersama, dan pembangunan kapasitas untuk menghadapi ancaman konvensional dan non-konvensional.
Lebih lanjut, Indonesia harus senantiasa menegaskan komitmennya terhadap perdamaian dan stabilitas regional melalui partisipasi aktif dalam forum-forum multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, dan Gerakan Non-Blok.
Melalui kerja sama regional dan internasional, Indonesia punya kekuatan mempromosikan penyelesaian damai atas konflik-konflik yang memicu ketegangan geopolitik.
Sebagai negara yang menganut prinsip perdamaian abadi dan politik luar negeri bebas aktif, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi mediator dan penengah yang kredibel dalam upaya untuk mengatasi konflik global dan mencegah pecahnya Perang Dunia III.
Dengan mengutamakan diplomasi, kerja sama keamanan, dan komitmen terhadap perdamaian, Indonesia berkontribusi secara signifikan dalam menjaga stabilitas dunia dan meminimalkan risiko terjadinya konflik global yang merusak.
Di satu sisi lainnya, penting pula bagi negara-negara adidaya untuk mengadopsi pendekatan diplomasi proaktif dan berkelanjutan.
Diplomasi multilateral harus diutamakan untuk mempromosikan dialog dan negosiasi yang konstruktif antara negara-negara, demi mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama.
Aliansi regional dan internasional yang kuat, dapat memainkan peran penting dalam memperkuat stabilitas dan mencegah eskalasi konflik menjadi perang global.
Sehingga dalam mengantisipasi Perang Dunia III, negara-negara adidaya harus memperkuat kerja sama keamanan dan intelijen untuk mendeteksi dan menanggapi ancaman dengan cepat dan efektif.
Selain itu upaya pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian harus pula didukung oleh komitmen nyata untuk mengatasi akar penyebab konflik –termasuk ketidaksetaraan ekonomi, ketegangan etnis, dan perselisihan wilayah.
Investasi dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial dapat membantu mengurangi ketegangan sosial dan politik yang dapat memicu konflik berskala besar.