Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Anggap Hubungan Baik dengan AHY Penting untuk Selesaikan Program Jokowi

Kompas.com - 01/03/2024, 14:57 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menganggap hubungannya dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus terjaga dengan baik untuk menyelesaikan berbagai program prioritas Presiden Joko Widodo.

Baginya, hal itu menjadi prioritas ketimbang memikirkan persoalan politik yang pernah terjadi antara keduanya selama tiga tahun belakangan.

“Kan bisa saja beliau (AHY) saya undang ke kantor KSP dan kita ngopi sama-sama. Enggak ada masalah. Dalam konteks hubungan pemerintaha,  semua bisa dijalankan dengan baik, enggak ada batas,” ujar Moeldoko dalam program Rosi yang tayang di YouTube Kompas TV, Jumat (1/3/2024).

Baca juga: Pembelaan Demokrat soal Perubahan Sikap AHY Terkait IKN Setelah Jadi Menteri

“Kita mengawal program Pak Presiden prioritas nasional di antaranya adalah reforma agraria, kita membangun hubungan yang sangat dekat dengan kementerian ATR/BPN. Apakah retribusi bisa berjalan dengan baik, apakah perhutanan sosial bisa berjalan dengan baik? Kita yang mengawal di sini,” papar dia.

Di sisi lain, ia menekankan saat ini yang terpenting keduanya sudah sama-sama berada di dalam Kabinet Indonesia Maju.

Maka, perbedaan politik yang terjadi tak perlu dipersoalkan karena yang menjadi fokus utama adalah kepentingan bangsa.

“Karena kita memiliki pandangan politik bersama, mungkin pilihan politik berbeda, tapi begitu kita menuju pengabdian yang sama, pandangan politik harus sama karena yang kita pikirkan adalah negara bukan lagi memikirkan pernik-pernik yang kecil itu,” tutur dia.

Baca juga: Jabat Tangan Moeldoko-AHY Jadi Momen Menarik di Sidang Kabinet Jokowi

Terakhir, Moeldoko mengatakan bahwa masalah yang pernah terjadi antara dirinya dan AHY tak membuat komunikasi KSP dan Kementerian ATR/BPN terganggu. Semuanya berjalan dengan baik sampai saat ini.

Relatively tidak ada sama sekali konflik-konflik dalam membangun hubungan antar kelembagaan, antar kementerian, dan lain sebagainya, semuanya fine, berjalan dengan baik,” imbuh dia.

Diketahui internal Partai Demokrat pernah bermasalah karena sejumlah mantan politisinya menggalang gerakan untuk menggulingkan kepemimpinan AHY sebagai ketua umum. Gerakan itu terjadi pada 2021.

Saat itu, sejumlah pihak yang tak puas dengan kepemimpinan AHY sempat membuat kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang dan menyatakan Moeldoko sebagai ketua umum baru.

Namun, langkah hukum untuk merebut kepemimpinan yang sah dari kelompok tersebut tak pernah diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) maupun pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com