Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lepas Pasukan Perdamaian ke Lebanon, Panglima TNI Wanti-wanti Konflik Israel-Hezbollah

Kompas.com - 01/03/2024, 11:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mewanti-wanti soal konflik di perbatasan Israel dan Palestina ketika melepas prajurit pasukan perdamaian ke Lebanon.

Pesan itu disampaikan melalui Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan yang memimpin upacara pelepasan Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) beserta Milstaff Seceast United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) TA. 2024 di Plaza Mabes TNI, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Dalam amanatnya, Panglima Agus mengungkapkan bahwa situasi di perbatasan Israel dan Palestina kembali memanas sejak 7 Oktober 2023 dan berimbas pada situasi di Lebanon Selatan.

Baca juga: KRI Diponegoro-365 Resmi Gantikan KRI Frans Kaisiepo-368 Kawal Satgas Perdamaian di Lebanon

Ini karena konflik antara Israel Defence Forces (IDF) dan kelompo paramiliter di Lebanon, Hezbollah.

“Saling serang antara IDF dan Hezbollah membuat situasi di Blue Line memanas,” kata Agus dalam siaran pers Puspen TNI, Jumat (1/3/2024).

Hal ini, menurut Panglima TNI, dapat meningkatkan ketegangan dan eskalasi konflik di Timur Tengah yang juga mempengaruhi konflik Israel-Hezbollah.

“Oleh sebab itu, sesuai dengan dinamika situasi keamanan di daerah misi, seluruh prajurit harus selalu mengikuti perkembangan situasi yang terjadi,” ujar Agus.

Agus juga menekankan kepada semua prajurit agar selama melaksanakan penugasan di daerah misi, selalu memperhatikan faktor keamanan, melaksanakan kegiatan sesuai prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) yang berlaku, dan melaporkan secara berkala perkembangan situasi di daerah misi.


Baca juga: Klaim Banyak Warga Minta Dibangun Pos TNI, KSAD Maruli: Kehadiran Kami Diperlukan

“Apabila eskalasi ancaman semakin meningkat dan diharuskan meninggalkan daerah operasi, berlakukan rencana kontijensi yang telah disiapkan oleh pihak UN (United Nations) atau PBB,” kata Agus.

Kontingen Garuda yang akan berangkat penugasan meliputi Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-R UNIFIL sebanyak 850 orang, Satgas FHQSU TNI Konga XXVI-O UNIFIL sebanyak 115 orang, Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-N UNIFIL sebanyak 7 orang.

Kemudian, Satgas MCOU TNI Konga XXX-N UNIFIL sebanyak 18 orang, Satgas MPU TNI Konga XXV-P UNIFIL sebanyak 40 orang, Satgas Hospital TNI Konga XXIX-O UNIFIL sebanyak 9 orang, dan Satgas Milstaff Seceast TNI Konga UNIFIL sebanyak 11 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com