Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andang Subaharianto
Dosen

Antropolog, dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Rektor UNTAG Banyuwangi, Sekjen PERTINASIA (Perkumpulan Perguruan Tinggi Nasionalis Indonesia)

Beras Mahal dan Residu Politik Pilpres 2024

Kompas.com - 26/02/2024, 10:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Terkonfirmasi pula melalui hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) bahwa penerima bansos pemerintah cenderung mendukung pasangan Prabowo-Gibran (Kompas.com, 25/02/2024).

Kemampuan pemerintah mulai disoroti. Pemerintah dianggap tidak mampu mencegah tren kenaikan harga beras belakangan. Dan, pasangan Prabowo-Gibran pun sebagai pemenang Pilpres 2024 turut disoroti, karena klaimnya sebagai “keberlanjutan” pemerintahan Jokowi.

Tak bisa disepelekan

Saya melihat logika awam yang sederhana tapi liar itu tidak bisa disepelekan. Saya yakin, bukan hanya terjadi pada sejumlah orang di pasar tradisional yang saya temukan tempo hari. Boleh jadi juga sedang berkecamuk di kepala rakyat Indonesia pada umumnya.

Rakyat bisa saja tidak mau tahu, misalnya, bahwa harga beras yang terus membubung itu bukan hanya gejala di Indonesia. Beberapa negara lain juga mengalami, seperti Pakistan dan Thailand.

Badan Pangan Dunia (FAO) menyatakan bahwa saat ini harga beras dunia juga naik. Bahkan, harga pada Januari 2024 merupakan angka tertinggi harga beras dunia sejak 2008 (Kompas.com, 23/02/2024).

Harga beras yang terus membubung juga bisa karena faktor iklim. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah berkali-kali mengingatkan bahwa El Nino akan berlangsung lama.

Perubahan iklim dan cuaca membuat petani gagal panen. Akibatnya, suplai beras ke pasar pun berkurang. Harga dengan sendirinya melonjak. Logika seperti itulah yang sering kita dengar dari pemerintah.

“Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen. Produksi berkurang sehingga harganya jadi naik," demikian penjelasan Presiden Jokowi (Kompas.com, 23/02/2024).

Namun, rakyat juga bisa membangun logika sendiri. Apalagi bila harga beras tersebut tak segera terkendali. Bahkan, diikuti kenaikan harga bahan-bahan pokok lain.

Termasuk kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per Maret 2024 (Kompas.com, 21/02/2024). Juga kenaikan tarif listrik per Maret 2024 (Kompas.com, 23/02/2024).

Rangkaian peristiwa memungkinkan terbentuknya logika rakyat yang berbeda dengan pemerintah. Harga beras yang terus membubung nyata-nyata beriringan dengan peristiwa politik yang tidak baik-baik saja.

Sebagaimana kita ketahui, Pilpres 2024 menyisakan residu politik yang tak bisa dianggap remeh. Pilpres ditengari penuh kecurangan yang melibatkan kekuasaan tertinggi, yakni lembaga kepresidenan.

Presiden Jokowi dianggap bermain untuk memenangkan pasangan 02, Prabowo-Gibran, dengan menggunakan kekuasaannya. Kecurangan ditengarai bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Bukti bahwa residu politik tersebut tak bisa dianggap remeh, di antaranya memunculkan gagasan penggunaan Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan sejumlah tuntutan penolakan hasil pilpres oleh sejumlah kalangan. Sesuatu yang tak pernah terjadi pada pilpres-pilpres sebelumnya.

Hak Angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com