Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hadi Tjahjanto hingga Dijuluki "Si Otak Setan"

Kompas.com - 21/02/2024, 13:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Mahfud MD.

Diketahui, Mahfud MD sebelumnya menyatakan mundur dari kabinet karena mengikuti kontestasi Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden.

Adapun mantan Panglima TNI itu sebelumnya menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN.

"Si Otak Setan"

Dikutip dari Tribunnews.com, Hadi merupakan anak pertama dari pasangan Bambang Sudardo dan Nur Sa'adah.

Pada masa muda, Hadi dikenal sebagai sosok yang cerdas, terutama saat masih mengenyam pendidikan di bangku SMA Negeri Lawang, Kabupaten Malang.

Ketika itu, Hadi yang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dianggap mudah mencerna mata pelajaran.

Baca juga: Gantikan Mahfud MD Jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Punya Harta Rp 22,8 M

Tak jarang, teman-teman Hadi menganggapnya sebagai "si otak setan".

"Temannya (SMA) kalau ketemu saya bilang, Hadi itu memang otak setan," kata ayah Hadi, Bambang Sudardo, saat ditemui di kediamannya di Jalan Rogonoto, Desa Tamanharjo RT 003 RW 004 Nomor 70, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (5/12/2017).

Bambang mengatakan, anaknya itu memang tergolong rajin. Ketika belajar, dia selalu berusaha untuk fokus.

"Kalau belajar tidak lama. Saya orangtuanya, saya tahu. Mari sinao luwe (setelah belajar lapar), keluar (kamar) langsung makan karena fokus," ujar dia.

Sejak kecil, Hadi memang memiliki keinginan untuk menjadi prajurit TNI. Ayahnya yang merupakan prajurit sersan mayor di Landasan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh memotivasi Hadi untuk ikut mengabdikan dirinya di dunia kemiliteran.

Akhirnya, setelah lulusan dari SMA Negeri Lawang, Hadi langsung masuk Akademi Angkatan Udara (AAU) dan lulus pada tahun 1986.

"Hanya ingin jadi tentara karena melihat lingkungannya juga," kata ayah Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com