Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Tanduk Banteng Tak Patah | Makan Malam Jokowi-Surya Paloh dan Suara Nasdem

Kompas.com - 20/02/2024, 05:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Opini tentang performa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pemilu 2024 di tengah keretakan hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menduduki posisi teratas berita terpopuler.

Menurut sang penulis, Andang Subaharianto, PDI-P masih bisa meraih suara tertinggi pada Pemilu 2024 di tengah kemelut politik antara mereka dengan Presiden Jokowi.

Bahkan partai berlambang banteng bermoncong putih itu kemungkinan akan mencetak 3 kali kemenangan berturut-turut (hattrick) sejak Pemilu 2014.

Sementara itu, Partai Nasdem menyatakan makan malam antara Presiden Jokowi dan sang Ketum Surya Paloh pada Minggu (18/2/2024) tidak terkait dengan posisi politik mereka berdasarkan hasil penghitungan sementara suara pasca-Pemilu.

Baca juga: Soal Status Jokowi dan Gibran di PDI-P, Hasto: Kader Bukan dalam Bentuk KTA, tetapi Juga Sikap Politiknya

1. Tanduk Banteng Tak Patah

PISAH jalan politik antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ternyata tak berpengaruh pada perolehan suara PDIP. Tanduk banteng tak patah.

Banteng berpotensi menang tiga kali (hattrick) dan berpeluang kembali memimpin parlemen di Senayan.

Hitung cepat hasil Pemilu 2024 sejumlah lembaga survei (Litbang Kompas, Charta Politika, Indikator, LSI, Poltracking, Populi Center) menempatkan PDIP pada posisi tertinggi perolehan suara partai politik (parpol).

Partai asuhan Megawati itu mendapatkan suara 16,35 persen versi Litbang Kompas. Disusul Partai Golkar (14,63 persen), Partai Gerindra (13,51 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa (10,72 persen). Hanya empat parpol itu yang memperoleh suara dua digit.

Baca juga: Soal Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Hasto PDI-P: Perkuat Kecurigaan Ada Persoalan Terkait Pemilu

Hasil tersebut memang berbanding terbalik dengan perolehan suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP (bersama sejumlah parpol) berada pada posisi terendah. Pasangan nomor urut 03 itu hanya mendapatkan 16,31 persen versi Litbang Kompas.

Terpaut jauh dari pasangan nomor urut 01 (25,21 persen) dan nomor urut 02 (58,48 persen). Bahkan, terjadi pula di wilayah yang selama ini dikenal “kandang banteng”, seperti Jawa Tengah dan Bali. Perolehan suara PDIP tertinggi, sementara suara pasangan Ganjar-Mahfud kalah dengan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati, PDI-P: Pemilu Harus Diselamatkan Terlebih Dulu

 

2. Surya Paloh Makan Malam dengan Jokowi, Nasdem Sebut Tak Terkait Posisi Politik

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan, keduanya makan malam bersama atas undangan Jokowi. Ia menampik pernyataan Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana yang menyatakan pertemuan itu merupakan permintaan Surya.

“Hal ini sekaligus meluruskan informasi bahwa Surya Paloh meminta waktu bertemu dengan Presiden Jokowi,” ucap Hermawi dalam keterangannya, Senin (19/2/2024).

Baca juga: PKS: Pertemuan Surya Paloh dan Presiden Jokowi Hak Politik Nasdem

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan bahwa pertemuan itu tidak membahas soal posisi politik Nasdem pada 2024-2029.

Ia menekankan, pertemuan keduanya merupakan hal yang biasa karena Nasdem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Baca juga: Nasdem-PKB Diprediksi Gabung Prabowo-Gibran, PDI-P dan PKS Oposisi

“Pertemuan itu bisa kita lihat pada perspektif bahwa Pak Jokowi dan Pak Surya itu dalam bagian koalisi Pak Jokowi 2019. Apa yang pernah saya dan Pak Surya sampaikan sebelumnya, bahwa komitmen-komitmen Nasdem akan mengawal pemerintahan sampai 2024,” papar Ali kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com