Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Bakal Rangkul Paslon 1 dan 3, PDI-P Sebut Janji Manis yang Terlalu Dini

Kompas.com - 15/02/2024, 16:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai, janji calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk merangkul kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 dan 3, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD terlalu dini untuk disampaikan.

Sebab, kata Hasto, hasil Pemilu 2024 belum keluar secara resmi. Hasil pemungutan suara yang keluar baru berdasarkan hitung cepat atau quick count.

"Sehingga ketika ada dari pihak-pihak yang kemudian menyampaikan pidato kemenangan, menyampaikan berbagai janji-janji manis, tentu saja itu terlalu dini," kata Hasto saat ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024) usai rapat TPN Ganjar-Mahfud bersama Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Kala Kubu Prabowo-Gibran Tak Menyangka Hasil Quick Count Melampaui Ekspektasi

Hasto berpandangan, tahapan saat ini belum sampai melihat hasil resmi Pemilu 2024, baik pemilihan legislatif (pileg) maupun pilpres.

Menurut dia, tahapan yang perlu dilakukan saat ini justru mengawal agar hasil pemilu nantinya dapat dipertanggungjawabkan.

"Nah sehingga ke semuanya itu dicermati dan nanti akan sampai tiba waktunya untuk menyampaikan suatu sikap politik terhadap keseluruhan hasil dari pilpres ini," ujar Hasto.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud ini juga berharap, pasangan calon nomor urut 3 yang diusung PDI-P tetap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin bangsa ke depan.

Ia juga berharap hal yang sama terjadi pada PDI-P dalam Pileg 2024.

"Ya sebenarnya apa yang ditargetkan oleh PDI Perjuangan untuk menang 3 kali berturut-turut, terkait dengan PDI Perjuangan, berdasarkan rekapitulasi internal kami, kami mendapatkan kepercayaan rakyat," kata politikus asal Yogyakarta ini.

Baca juga: Prabowo Unggul di Quick Count, Pengamat: Basis Pendukung Ganjar Bermigrasi

Dalam pidatonya semalam, Prabowo menyatakan akan merangkul semua pihak dalam pemerintahan ke depan.

Dia berjanji akan menjadi pemimpin yang melindungi, mengayomi, dan membela seluruh rakyat Indonesia.

"Kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan. Kami akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia," kata dia di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024) malam.


Selain itu, Prabowo mengingatkan pendukungnya tidak boleh sombong meski unggul sementara dalam versi quick count atau hitung cepat.

Prabowo menyampaikan, pihaknya harus tetap rendah hati walau unggul sementara berdasarkan quick count.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com