Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Wiranto Tak Paham Politik, Ganjar: Biar Kami Belajar dari Senior, Ajaranmu Konsisten?

Kompas.com - 08/02/2024, 22:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menjawab pernyataan eks Panglima ABRI Wiranto yang menilainya tak mengerti politik.

Pernyataan Wiranto sendiri merupakan tanggapan atas ucapan Ganjar yang sebelumnya menyinggung ada tiga orang purnawirawan jenderal "mencla-mencle", karena kini mendukung salah satu calon presiden, padahal dulu menolak karena si capres merupakan pecatan ABRI.

"Ya mungkin saya harus belajar lagi. Tapi kalau (menyebut politik itu) dinamis, sebagai orang yang pernah memutuskan dan pernah mengatakan itu, apakah Anda sedang mengkoreksi pernyataan? Itu saja," ujar Ganjar usai bertemu dengan para aktivis Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), Kamis (8/2/2024) malam.

"Biar kami generasi muda itu belajar dari para senior, adakah ajaranmu itu konsisten? Kalau tidak konsisten, namanya?" kata dia tersenyum.

Ganjar mengatakan, ia tidak sedang bicara soal dinamika politik. Ia hanya mempersoalkan pernyataan para purnawirawan jenderal itu, termasuk Wiranto, yang menurutnya tak konsisten.

Baca juga: Janjikan Pemberantasan Korupsi, Ganjar: Pak Mahfud Pendekar Hukum, Tak Ada Kompromi

Adapun Wiranto merupakan Panglima ABRI ketika Prabowo Subianto, yang kini mencalonkan diri sebagai presiden, dipecat oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) di pengujung rezim Orde Baru.

Kini, Wiranto justru menyatakan dukungan terhadap pencapresan Prabowo. Bahkan, Wiranto menduduki posisi sebagai Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Dulu kan beliau menyampaikan, 'jangan pilih ini, karena seperti ini'. Apakah berubah? Jejak digitalnya ada, kok, semuanya," tegas kader PDI Perjuangan itu.

Awal pernyataan Ganjar

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyebut ada tiga jenderal yang mencla-mencle dalam pemilu. Ketiga jenderal yang dimaksud Ganjar yakni Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Agum Gumelar.

"Kalau saya lihat, ada Pak Wiranto, ada Pak Agum, terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya," kata Ganjar saat ditemui selepas acara deklarasi keluarga purnawirawan di Karanganyar, Rabu (7/2/2024).

Menurut Ganjar, ucapan tiga jenderal purnawirawan yang masa pemilu sebelumnya mengajak tak memilih calon pemimpin yang pernah dipecat masih dapat dilihat di media sosial.


Meski mengaku menghormati hak politik mereka di kubu yang berbeda dengan dirinya, Ganjar mengatakan tak akan menjadikan mereka teladan.

"Dengan disiplin yang diajarkan oleh keluarga saya. 'Ah, Anda ternyata mencla-mencle. Anda bukan panutan saya'. Begitu," ucap Ganjar.

Wiranto tak terima

Menanggapi Ganjar, Wiranto seolah tak terima. Ia menilai, pernyataan Ganjar seolah menjelekkan lawan.

"Apa dosa saya kok dikatakan mencla-mencle, ini ada capres yang bolak-balik menjelekkan lawannya, macam-macam yang dikatakan," ujarnya saat Konsolidasi Serikat Mantan Aparatur Perangkat Desa (Semar Desa) Jawa Tengah di Wujil Resort and Conventions, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/2/2024).

Halaman:


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com