Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran di UMS: Selamat Datang di Solo, Bandingkan yang Sekarang sama yang Dahulu

Kompas.com - 08/02/2024, 13:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara peringatan Isra Miraj di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, Kamis (8/2/2024).

Dalam sambutannya, Gibran menyapa jemaah yang hadir. Dia juga meminta agar warga di sana membandingkan Solo di zaman sekarang dengan zaman dahulu.

"Ibu-ibu sekali lagi selamat datang ke kota Solo. Bisa mampir ke beberapa tempat yang baru-baru di kota Solo. Nanti bisa dibandingkan Solo yang sekarang sama Solo yang dahulu," kata Gibran di lokasi.

Wali Kota Solo ini juga mengucapkan terima kasih kepada para jemaah yang telah menunggunya sejak pagi.

Baca juga: Ganjar Akan Kampanye Terakhir di Solo, Gibran: Kita Hormati Saja

"Tadi berangkat jam berapa, Bu? Jam 9? Grobogan?" ucap Gibran dalam sambutannya.

"Maturnuwun (terima kasih) ibu-ibu semua, ini semangat semua luar biasa," sambung dia.

Dia juga meminta doa kepada para jemaah yang hadir agar dilancarkan dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Ini hajat besar negara kita sebagai negara demokrasi bentar lagi 14 Februari, saya mohon doa dari bapak ibu semua agar hajat besar kita ini diberi kelancaran," ujarnya.

Cawapres nomor urut 2 ini juga menyinggung beberapa program kerjanya, antara lain program makan siang gratis untuk anak-anak dan ibu hamil.

Baca juga: Ditanya Kapan SBY dan Gibran Satu Panggung, AHY: Tunggu Acara di GBK

Dia menjelaskan, program ini dimaksudkan agar anak-anak kita sehat, kuat, dan berprestasi.

Anak Presiden Joko Widodo ini memastikan program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan dilanjutkan.

Selain itu, ia juga menyorot program Dana Abadi Pesantren.

"Misalnya dana abadi pesantren. Ini mohon bisa diakwal agar pondok-pondok, santri-santri, santriwati kita bisa lebih memenuhi atau bisa menghadapi tantangan zaman," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com